Konjen Malaysia Gelar “Gowes Dua Negara”

  • Bagikan
Konsul Jenderal Malaysia Di Medan Aiyub Omar. beritasore/laswie wakid
Konsul Jenderal Malaysia Di Medan Aiyub Omar. beritasore/laswie wakid

MEDAN (Berita): Konsulat Jenderal (Konjen) Malaysia di Medan akan menggelar “Gowes Dua Negara” (G2N) memperingati hubungan diplomatik Malaysia dan Indonesia yang ke-65 pada tahun ini.

Konsul Jenderal Malaysia di Medan Aiyub Omar Jumat (19/8/2022) mengatakan gowes itu akan digelar pada Minggu (21/8/2022) di Lapangan Benteng Medan. Diikuti pesepeda dari Malaysia dan Indonesia tepatnya dari Medan, Sumatera Utara.

“Kegiatan ini diselenggarakan juga untuk meningkatkan tali silaturahmi dan memupuk semangat muhibbah masyarakat jiran tetangga serumpun,” ungkap Aiyub.

Ia menambahkan diplomasi zaman modern kini bukan hanya sebatas komunikasi antara satu pemerintah asing dengan pihak oemerintah negara tuan rumah (dalam konteks ini Indonesia). Tetapi sekarang hubungan itu diperkuat dengan mensasar masyarakat umum yang berdemokrasi.

“Kami mau supaya masyarakat setempat paham akan dasar-dasar luar negeri Perwakilan Asing itu sendiri. Menerusi penyampaian dari media (pers) lokal yang meliput (memberi liputan) tentang berita-berita negara asing yang disampaikan oleh wakil-wakilnya (Perwakilan Asing iaitu, para diplomat),” kata Aiyub

Ia menyebut liputan ini dapat memberikan impak  positif terhadap hubungan bilateral, apabila dibaca oleh masyarakat setempat itu tadi, sehingga masyarakat turut mendukung dasar-dasar luar negeri asing.

Menurutnya, program “gowes” karena kegiatan olahraga itu saat ini cukup digemari masyarakat, bahkan jadi trend olahraga di Medan yang merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia dengan penduduk 2,4 juta jiwa.

“Saya ingin penyatuan masyarakat dua negara ini menjadi besar dan dapat jadi alat diplomasi. Kalau boleh kita sebut sebagai “Bicycle Diplomacy”,” jelasnya.

Konjen Aiyub berharap kegiatan gowes menjadikan hubungan kedua negara makin mesra, tidak terpengaruh oleh media sosial yang terkadang membawa provokasi.

Kadang-kadang ada antaranya isu yang belum disahkan sumber dan kebenarannya tetapi telah dianggap benar. Dan akhirnya apabila telah diselidiki, ternyata tidak benar.

Menurut Konjen Aiyub,  ia telah merancang G2N ini sejak dua tahun lalu tetapi tertunda akibat pandemi Covid-19.

Peminat olahraga sepeda cukup besar. Melalui dana Tabung Amanah Malaysia-Indonesia di bawah Wisma Putra, aktivitas bersepeda mencapai 5.000 orang, kebanyakan kaum muda dan kalangan menengah ke bawah.

“Saya melihat Gubernur Sumut dan Wakil Gubernur Sumut aktif bersepeda dan joging tiap minggu.

Saya jumpa dengan Gubernur Edy Rahmayadi sendiri dan mengutarakan ide G2N. Beliau  menyambut baik dan akan memberikan kerjasama melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut (Disbudpar) Sumut,” ungkap Aiyub.

Acara G2N ini bertema “Sepeda Santai Kita Tingkatkan Tali Persaudaraan Dua Negara’. Program ini didukung 35 sponsor, termasuk dari Malaysia dan Indonesia.

Sponsor dari Syarikat-syarikat Malaysia di Indonesia dan Malaysia terdiri antaranya Global Ikhwan Services and Business Holdings (GISBH), Langkat Nusantara Kepong, Nafasindo, Sunway Penang Georgetown, ADABI, MAS, Air Asia, Papparich dan Maybank antara lain dengan GISBH telah menjadi sponsor tunggal acara ini.

Perusahaan di Sumut juga ikut mendukung antara lain Rodalink, Batik Air, Grand City Hall Hotel, Santika Dyandra Hotel, Bank Sumut, Hospital Colombia Asia, Nikkei, Merasco International, Reiz Condo, Milo, Ichitan, Fitbar dan Ichitan turut menjadi penyumbang hadiah bagi cabutan bertuah.

Selain itu, G2N juga akan turut mempromosikan sajian makanan dan tarian Malaysia serta menyediakan pelbagai gerai jualan makanan Malaysia, pemeriksaan kesihatan dan mata, serta gunting rambut secara percuma di samping program derma darah.

“Justru, dalam acara ini tidak hanya menggabungkan kerjasama antara pemerintah, tetapi juga budaya, kuliner, perusahaan malah para sponsor dari kedua negara,” katanya.

Program G2N itu dianjurkan dalam bulan kemerdekaan oleh kedua negara masing-masing sekaligus meningkatkan keakraban hubungan diplomatik yang telah lama terjalin baik.

Aiyub menyebut dari perspektif sejarah,  Malaysia dan wilayah ini memiliki sejarah hubungan panjang karena pernah menjadi bagian kerajaan lama seperti Sriwijaya, Majapahit, Aceh, Dharmasraya, Melaka dan Johor sebelum kedatangan penjajah Inggeris dan Belanda.

Even ini, tambah Aiyub juga merupakan rangkaian perayaan Hari  Kemerdekaan ke 65  bagi rakyat Malaysia pada 31 Agustus 2022. Juga peringatan Hari Kemerdekaan Ke-77 RI yang baru diperingati pada 17 Agustus 2022. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *