Konjen Malaysia Gelar “Rumah Terbuka Aidilfitri 2024”, Pererat Hubungan Dua Negara

  • Bagikan
Berita Sore/Laswie Wakid Dari kiri ke kanan: Sekda Provsu Arief Trinugroho, Pemimpin Umum Harian Waspada Hj Rayati Syafrin, Konjen Malaysia di Medan Shahril Nizam Abdul Malek dan mantan Wagubsu Musa Rajekshah pada acara "Rumah Terbuka Aidilfitri 2024" yang digelar Konjen Malaysia Medan di Glass House Medan Senin (6/5/2024).

MEDAN (Berita): Konsulat Jenderal Malaysia Medan menggelar “Rumah Terbuka Aidilfitri 2024” sekaligus upaya mempererat hubungan silaturahmi dua negara: Indonesia dan Malaysia.

Acara yang berlangsung di Glass House Medan Senin (6/5/2024) malam itu dihadiri antara lain Konsul Jenderal (Konjen) Malaysia yang baru Shahril Nizam Abdul Malek, Sekda Provsu Arief Trinugroho, mantan Wagubsu Musa Rajekshah, Wakapolda Sumut
Kombes Pol Rony Samtana, Ketua Umum Kadin Sumut Firsal Duda Mutyara dan Pemimpin Umum Harian Waspada Hj. Rayati Syafrin

Konjen Malaysia di Medan Shahril Nizam Abdul Malek mengatakan dirinya baru dua bulan menjabat di Medan sehingga masih banyak lagi memahami budaya daerah ini.

“Kalau sambutan saya kurang enak, maka saya mesti lebih banyak makan cabai hijau lagi di sini,” katanya berkelakar. Sharil Nizam menggantikan Aiyub Omar.

Shahril menyebut kalau di Malaysia budayanya pada perayaan hari raya disebut “Rumah Terbuka”. Sama seperti di sini Halal bi Halal yang khusus untuk IdulFitri. Sedangkan Rumah Terbuka di Malaysia untuk semua perayaan agama seperti Hari Raya Cina, Hindu dan sebagainya.

“Artinya Rumah Terbuka, perayaan terbuka untuk semuanya. Sehingga di Malaysia banyak hari libur,” ungkapnya.

Rumah terbuka ini, katanya, merupakan azas hubungan diplomatik Malaysia – Indonesia yang kini memasuki usia 68 tahub.
Budaya itu, katanya, ada Budi dan Daya.
Adalagi falsafah nongkrong, itu bukan budaya.
Budaya Malaysia dan Indonesia ini warisan yang tak ternilai harganya. “Budaya itu seharusnya mengikat,” katanya.

Pada Rumah Terbuka ini, Shahril menjamu tamunya dengan berbagai hidangan kuliner khas Malaysia seperti nasi lemak, roti canai dan teh tarik yang merupakan warisan budaya Malaysia. “Nasi lemak itu kami klaim sebagai budaya Malaysia. Karena nasi lemak Penang dan Medan beda,” katanya

“Saya harap bapak-bapak, ibu-ibu dapat menikmati makanan khas Malaysia. Kalau mau enak sekali, datanglah ke Pulau Penang dan Kuala Lumpur yang jarak tempuh hanya 45 menit saja dari Medan,” ungkap Shahril.

Acara itu juga ditandai dengan demo teh tarik yang diikuti dengan pejabat yang hadir. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *