MADINA (Berita): Kalau tidak ada aral melintang, upaya menggerakkan milenial membangun Mandailing Natal (Madina), akan semakin dimaksimalkan
“Ini, kerjasama dengan beberapa kementerian,” ujar
Wakil Bupati (Wabup) Madina Atika Azmi Utammi Nasution, B.App, Fin, M.Fin menjawab Berita seputar program milenial, kemarin.
Wakil bupati termuda di Indonesia, berharap, dalam minggu depan ada komunikasi dengan BI, bagaimana UMKM mampu mengerakkan motornya dari milenial.
Atika lahir di Kotanopan, Madina, 1 Desember 1993. Perempuan lajang berusia 27 tahun itu resmi menjadi wakil bupati usai ditetapkan KPU 3 Mei 2021.
Baginya, memberdayakan kaum milenial menjadi salahsatu prioritas utama, yang sekarang tampil ke depan ambil peran masing-masing.
Petani milenial, misalnya. Wakil bupati mengungkapkan, pihaknya terus melakukan serangkaian pengkajian aturan sehingga lebih diberdayagunakan untuk petani milenial.
“Program ini juga masih dalam pembelajaran, sedang mempelajari aturan petani milenial, misalnya mampu memanfaatkan KUR dengan baik. Kami sedang mempelajari regulasi dan bagaimana diterapkan di Madina,” ujar lulusan Master of Finance dari University of New South Wales Australia, 2017.
Milenial, lanjut Atika, sebagai change agent (agen perubahan), apa yang bisa dilihat di luar menjadi motivasi diterapkan di Mandailing Natal untuk kemaslahatan orang banyak.
“Yang mau kita inginkan, UMKM semakin maju, karena pasarnya tidak ada batasnya. Marketplace-nya di internet, kan, tak punya batas.
Kami berharap, kehadiran milenial mengampanyekan dan mempromosikan produk-produk UMKM Madina, yang sebenarnya produk-produk unggulan buatan orangtua kita,” ujar Wabup termuda di Indonesia. (irh)