Pendaftaran Merek Dagang Dan Badan Usaha Rumah Kelor Penting Dalam Pengembangan Usaha.

  • Bagikan
Teks foto : Sejumlah varian produksi olahan daun kelor
Teks foto : Sejumlah varian produksi olahan daun kelor

KUALASIMPANG (Berita) : Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tamiang Meurah Budiman bersama Ketua TP-PKK, Zuraidah, melakukan kunjungan ke usaha “Rumah Kelor Mom’s Moringa” yang berlokasi di Kampung Durian, Kecamatan Rantau, Selasa (24/10).

Disambut oleh pemilik usaha, Nur Fajariyah, Pj. Bupati Meurah dan Ketua TP-PKK langsung dihidangkan aneka penganan berbahan dasar daun kelor (Moringa oleifera). Mulai dari susu kelor, teh kelor, biskuit, coklat, kapsul bubuk kelor dan sejumlah varian olahan lainnya.

Sambil menikmati sajian olahan kelor, Meurah Budiman dan Zuraidah mengobrol bersama Nur Fajariyah dan sejumlah ibu-ibu yang ikut mengelola usaha rumah kelor tersebut. Dalam kesempatan itu, Meurah Budiman dan Ketua TP-PKK, Zuraidah menyampaikan apresiasi dan pujian kepada mereka.

Fajar yang merupakan isteri dari M. Ridla, Kabid Litbang pada Bappeda setempat, kemudian mengilas balik awal mula ia bersama Kelompok Usaha Ibu-ibu Kreatif (Kusibuk), melakukan serangkaian uji coba pembuatan olahan berbahan dasar kelor ini.

Dijelaskannya, ia bersama kelompoknya ingin mengembangkan usaha ekonomi kecil sembari berkontribusi bagi penanganan stunting di Bumi Muda Sedia.

“Alhamdulillah, setelah kurang lebih 3 tahun berjalan, akhirnya bisa berkembang seperti ini Pak Bupati,” ujarnya seraya bersyukur.

Dikatakan Fajar, untuk menjaga kesinambungan produksi, ia bersama kelompoknya kini membentuk Kelompok Wanita Tani “Puan Maja”. Dijelaskan, oleh penyuluh pertanian setempat, kelompok tani wanita ini diarahkan untuk membudidayakan dan mengembangan pertanaman kelor guna pemenuhan kebutuhan bahan utama produk olahannya.

“Jadi ditargetkan anggota kelompok tani wanita dan warga sekitar menanam kelor di pekarangan. Pembibitannya secara sederhana, dalam skala yang kecil sudah kami siapkan. Kalau tanamannya sudah cukup umur, nanti daunnya kami yang beli,” urainya sembari menerangkan teknik perbanyakan tanaman kelor yang cukup dengan stek.

Sementara, M. Ridla, sang suami sekaligus Kabid Litbang Bappeda, kepada Pj. Bupati dan rombongan menjelaskan, inovasi pemanfaatan daun kelor ini telah dipatenkan, hanya merek dagangnya masih belum didaftarkan.

Mendengar hal tersebut, Pj. Bupati Meurah Budiman segera menghubungi koleganya di Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh supaya membantu proses pendaftaran merek dagang dan badan usaha Rumah Kelor tersebut. dikatakan Meurah Budiman, kedua hal ini penting dalam pengembangan usaha.

“Kita daftarkan segera merek dagang dan badan usahanya. Penting ini, agar merek dagang produk olahan kelornya tidak ditiru orang lain. Sementara badan usahanya diperlukan untuk pengembangan ke depan,” ucap Meurah lugas.

Disebutkan Meurah Budiman, nyaris semua daerah memiliki UMKM unggulan, bahkan sebagiannya telah berkembang dari sebelumnya. Namun, sebagian besar masih mengabaikan pentingnya nilai merek dagang dan bentuk badan usahanya. “Padahal, merek dagang inilah yang menjadi ciri khas keunggulan suatu produk, menjadi branding produk dan usahanya,” jelas Meurah Budiman.

Lebih lanjut Meurah Budiman mengatakan, melalui SKPK terkait, dirinya aktif mendorong UMKM supaya mendaftarkan merek dagang produk dan badan usaha, baik itu usaha perorangan maupun kelompok.

“Semakin banyak merek dagang dan badan usaha yang terdaftar semakin bagus. Artinya, usaha ekonomi kerakyatan berbentuk UMKM di Aceh Tamiang ini hidup, aktif dan berkembang. Ini memudahkan untuk melakukan pembinaan dan pendampingan sesuai klaster jenis usaha. Di sisi lain juga, kita punya banyak produk yang bisa diperkenalkan, dipromosikan dan dipasarkan sebagai produk unggulan daerah,” jelasnya.

Tampak hadir dikegiatan tersebut, Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesra, Muslizar, Asisten Perekonomian & Pembangunan Catur Haryati, Kepala Dinas Kesehatan, Mustakim dan jajaran, Kabag Prokopim, Azwanil Fakhri, Camat Rantau, M. Hans Martha Kesuma beserta unsur Forkopimcam dan jajaran, sejumlah Datok Penghulu dalam Kecamatan Rantau, Kepala Puskesmas Rantau dan Sapta Jaya, serta Kepala BPP dan sejumlah Penyuluh Pertanian yang bertugas di wilayah kerja Rantau. (hen)

 

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *