Pengerajin Tikar Agara Yang Termarginalkan

  • Bagikan
Tampak beberapa ibu rumah tangga,Warga Dusun Sepakat Kute Lawe Sagu Hilir Kecamatan Lawe Bulan , tengah melakukan aktivitas menganyam tikar, gambar di abadikan Senin malam (21/3). beritasore/Husaini Amin
Tampak beberapa ibu rumah tangga,Warga Dusun Sepakat Kute Lawe Sagu Hilir Kecamatan Lawe Bulan , tengah melakukan aktivitas menganyam tikar, gambar di abadikan Senin malam (21/3). beritasore/Husaini Amin

Malam itu sejumlah ibu rumah tangga (IRT) Dusun Sepakat Kute Lawe Sagu Hilir Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara berprofesi sebagai Pengrajin Tikar, Luput dari perhatian pemerintah daerah.

Hal itu terungkap dari pengakuan sejumlah ibu RT yang tangguh, saat disambangi penulis Senin malam (21/3) sekitar Pukul 22.00 Wib, Assalamualaikum Nenek, sembari membalas salam, mereka langsung bereaksi, mengapa sampai saat ini kami tidak dapat bantuan, ini salahmu kata nenek  Ani, 56 kepada wartawan  Berita Sore.

Kenapa gitu nek, contohnya dah berapa kali masuk koran, bantuan tak kunjung datang keluh nenek – nenek paruh baya itu, ya  kita coba lagi mengetuk hati mereka nek, agar mereka berempati dan peduli kata penulis.

Ya Kami butuh bantuan dandang, parang, kompor Gas, dan modal usaha kami, kata Nenek Hadime, 67 Kepada Berita, hal senada juga disampaikan nenek paruh baya lainnya Ani,56, Mardiah, 50, mek Pijal, 58 dan Marhamah, 55.

Saat ini kami punya kelompok kecil, terbagi dua orang dan ada tiga orang, di kampung kita saat ini masih  banyak pengrajin daun pandan di beberapa kampung sebelah kata Hadime.

Miris memang dirasakan Nek Hadime dari pengakuannya hingga kini, kami belum dapat bantuan dari pihak mana pun Kata hadime dengan wajah penuh harap.

Kita-kita kan ada mendapat bahan dari hasil menyewa lahan hamparan kecil pohon pandan di Kute Kisam Kecamatan Lawe Sumur, harga sewa mulai harga sekitar Rp 1.800.000/Tahun. Ada juga Rp 800.000/Tahun tergantung luas lahan garapan daun pandan kata Nek Ani.Timpal Nek Hadime.

Sambung Hadime kembali, hasil kerajinan mereka mendapat pangsa pasar yang menjanjikan, terkadang kami terima uang dulu dari pengepul (Tokeh Amak) barang belakangan terangnya.

Jelasnya, ada barang semua ditampung, harga tikar panjang enam hasta 3,60 Cm (Tikar Cale) Rp 80 Rb/Lembar.

Untuk tikar dua lapis, ukuran  Dua hasta miliki panjang sekitar 1,20 M dihargai Rp 60 ribuan.Khusus bake/sumpit (keranjang kecil) cuma dihargai Rp 10.000 untuk lima lembar.Papar hadime.

Cara mengolah daun Pandan

Prosesnya panjang kata Mek Pijal,butuh berhari-hari dari proses pengambilan pelepah daun pandan, kami kerja itu khusus mengambil daunnya saja dari pagi 8.30-pukul 14.00 Wib termakan 2 hari, di hari kedua itu sorenya, kami langsung melakukan pembersihan duri dari daun pandan, terkadang jelang Magrib baru nyampai kerumah.

Malamnya lanjut trus, melakukan sortir daun pandan yang panjang dan pendek, sembari melepas bagian tulang tengahnya, baru melakukan pengirisan daun menjadi beberapa bagian kecil berbentuk tali rapia, usai itu, kembali melenturkannya dengan  alat potongan batang bambu (Kiasi,alas-red).

Selepas itu, kembali mengikat hasil kiasan mereka yang berbentuk sanggul, dilanjut proses perebusan dalam dandang diatas tunggu dengan alat kayu bakar, ini juga kan butuh waktu sampai daun pandan berubah warna, kan lihat sendiri kami kerja hingga dini hari Minggu (20/3) Pukul 3.00 Wib.

Usai direbus, paginya  kita lanjut lagi, dengan menjemur untuk beberapa hari dengan kondisi kering,  dan sudah berubah warna menjadi putih.Kata mek Pijal.

Lanjut hadime juga, udah kering , proses masuk tahap akhir dengan pelurusan dan pemisahan daun pandan (Kuang.Alas-Red). Yang berkualitas terbaik dan kelas duanya.

Baru kita bergerak, ke proses menganyam tikar sesuai pesanan, ini juga kami kerja dari pagi, Sore, malam bahkan hingga jelang subuh, jadi sangat menyita waktu kami saban harinya. Cerita hadime.

Cerita duka juga kerap kami jalani, lain kena duri, serangan hama pacat yang kerap menghisap banyak darah kami, tapi semua itu tidak menyurutkan kami dalam mengais rejeki, kata Mardiah.

Tolong bantu usaha kami, tutur ibu pengrajin tikar pandan Kute Lawe Sagu hilir, Lawe Sagu, Lawe Sagu Baru  Kecamatan Lawe Bulan.

Poskamling Dadakan

Keberadaan Ibu rumah tangga itu, tidak terlepas dari bahagian Pos keamanan Lingkungan Dusun dadakan, saban hari mereka terus bekerja hingga subuh, tak jarang orang luar kerap berinteraksi dengan mereka, nanya alamat rumah dan orang yang dicari, saling sapa dengan warga berlalu lalang itu hampir setiap kami disini bekerja tetap aktif dilakukan.

Pantauan penulis,  usaha pengerajin tikar berbahan pandan, tersebar di berbagai Kute  di Wilayah kecamatan kabupaten Aceh Tenggara.

Menanggapi keluhan pengerajin tikar, Erdalina Pelis pemerhati kaum Gender Kabupaten Aceh Tenggara kepada penulis Selasa siang (22/3) via Ponselnya, tahun lalu ada kita dampingi pengerajin tikar Kute Tualang Kecamatan Depok.

Disana kita lakukan bersipat pelatihan, mengajarkan berbagai macam jenis bentuk produk kreasi hasil anyaman tikar dengan berbagai corak, kita bukan menyalurkan bantuan.

Di akuinya, kaum hawa yang menumpukan penghasilan tambahan keluarga dari daun pandan, ini jelas termaginalkan dan jauh dari sentuhan tangan (perhatian) pemerintah khususnya dari Ibu Tim penggerak PKK Kabupaten.Kata Erda.

Tahun depan kita akan coba mendorong Dinas DPKKB agar memperhatikan dengan serius seluruh ibu – ibu pengerajin tikar di seluruh Kabupaten Aceh Tenggara.Janji Erda.

Sementara itu Buda Afrizal Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Tenggara menjawab wartawan Berita Sore Selasa (22/3) mengatakan dinasnya, hanya memberikan Rekomendasi ke dinas terkait, itu juga tidak terlepas bagi ibu-ibu yang masuk dalam program KB.

Nantinya mereka masuk dalam program Unit Peningkatan Pendapatan Keluarga Asektor (UPPKA), kita hanya mendampingi dan memastikan ibu yg masuk program KB dapat bantuan dari dinas Koprasi, Sosial dan yang terkait. Kata Budi (Husaini Amin)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *