Aceh Singkil (Berita) : Pegiat anti Korupsi Aceh Singkil (BARAK-AS) melalui Ketua Nurrizal Kahfi Pohan menegaskan agar Pemerintahan DULSAZA di akhir-akhir masa jabatan dapat menuntaskan visi dan misi serta janji-janji politik lalu dalam meningkatkan pembangunan dan kemasyarakatan.
Masih banyak akses jalan yang masih membutuhkan penyelesaian mendesak untuk ditangani secara serius dan hingga kini belum tersentuh aspal, seperti jalan Desa Paya Bumbung menuju jalur Mitigasi, Jembatan Lae Sipola yang ambruk dan tidak mendapatkan perhatian PUPR Aceh Singkil sejak Lima Tahun terakhir ini, sebut Nurrizal Kahfi, dalam siaran pers nya, Rabu (13/10).
Belum lagi carut marut atas gagalnya pembangunan fasilitas RSUD Rimo sebagai fasilitas masyarakat bidang kesehatan agar dapat diperjuangkan kembali pembangunan ke Departemen kesehatan sebutnya,”itu adalah urusan wajib, sebaiknya Pemkab Aceh Singkil dapat memperjuangkan kembali”kata Rizal tegas.
Mestinya, janji-janji politik DULSAZA dapat dilaksanakan lewat visi dan misi, semua harus dipenuhi, tidak ada kata tertinggal walaupun masa jabatan mereka tinggal beberapa bulan kedepan, “Tidak ada istilah terlambat, urusan wajib ke masyarakat itu wajib dipenuhi Pemerintah”ucapnya.
Kahfi Pohan juga menyarankan agar Pemerintah kabupaten Aceh Singkil lebih proaktif dalam meningkatkan pembangunan fasilitas umum dan kesejahteraan masyarakat lewat berbagai kebijakan yang potensial,sebab Aceh Singkil ini kaya akan hasil laut dan perkebunan nya namun belum mampu untuk menggapai kesejahteraan yang hakiki, sesalnya.
Harapannya, disisa akhir jabatan DULSAZA ini agar dapat lebih sinergi dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat,”Gali sumber daya alam yang ada untuk memberikan kesejahteraan bagi warga Aceh Singkil, namun sayangnya hal ini belum lah begitu tampak jelas, terlebih lagi status daerah termiskin masih melekat erat, kapan lepasnya”kata Kahfi tegas.(zel).