Awal kisah, ustadz M Hatta Bulkaini Mendapat petuah Sripitual di Kota Makkah, pada tahun 2012 lalu saat membawa Jamaah umrohnya ke tanah Suci.
Ceritanya begini, tutur Ketua DPD Nasdem Kabupaten Agara, berharap agar setiap jamaah umroh yang saya bimbing lebih mudah untuk memahami do’a saat tawaf, di depan ka’bah Ustadz Hatta membuat metode berdo’a yang mudah diingat, tak mesti bahasa arab, sebab do’a adalah ungkapan hati.Dalam kisahnya itu.
Pada masa Rasulullah pun tidak mengharuskan do’a tertentu saat tawaf, kecuali saat melintasi rukun yamani dan hajar aswad. Sementara semua do’a yg diajarkan pun adalah permintaan untuk diampuni, diberi iman dan rizki, dan seterusnya, terang Hatta
Tanpa panjang lebar, jamaah di ajarkannya tata cara berdo’a yang sudah mewakili semua hajat.kala itu.
Di Putaran pertama saat mengelilingi Ka’bah , Jamaah agar melakukan istrighfar, pada putaran kedua, mendo’akan orang tua diputaran ketiga, mendo’akan pasangan hidup, di putaran keempatnya mendokan anak dan keturunan.
Saat melakukan putaran kelimanya jamaah mendo’akan cita-cita dan keinginan pada putaran keenam mendokan keluarga dan sanak serta sanak dan saudara, di putaran ketujuh jamaah mendo’akan ulama dan pemimpin. Ajak Ustadz M Hatta Bulkaini kepada Jamaah Umroh jasa Travelnya.
Setiap putaran tawaf yang kami laksanakan, dari putaran pertama sampai ke-enam, pak H syahbudin BP, yang berpegangan tangan kanan dengan saya, sesekali menyeka airmata, beliau tampak tengah menangis.
Sampai diputaran ketujuh, saat hatta beri komando kepada jamaahnya, sekarang mari kita do’akan ulama dan pemimpin kita, tutur Hatta.
Tak terbendung lagi, dengan serta merta tangisan pak Syahbudin pun pecah. Beliau terisak-isak. Do’a beliau mengalir ditengah tangis yang menyanyat. Saya ikut terhanyut dengan berlinang air mata.
Setelah umroh selesai. Ketika makan siang berlansung di salah satu hotel. Hatta mendatangi meja makan, Tokoh Politik Agara itu Pak Syahbudin lalu berkata, ustadz tau ga kenapa tadi diputaran ketujuh saya menangis sehebat itu ? tanya Pak Syahbudin.
“Karena saya sudah pernah lama menjadi pemimpin, tahu persis bagaimana beban dan tanggung jawabnya. Sehingga saya sangat takut, jika pemimpin-pemimpin yang diberi amanah tersebut tidak menjalankan dengan baik.
Saya pun tidak sempurna, tapi saya selalu berusaha menjadi pemimpin yang baik. Jika tak adil, betapa banyak hajat rakyat yang tak ditunaikan. Juga tentang generasi penerus yang saya khawatirkan masa depan mereka.
Maka saya menangis berdo’a agar Allah beri kita pemimpin yang takut kepada Allah SWT dan sayang pada rakyatnya.
Seketika Ustadz Hatta langsung tertunduk mendengar penjelasan beliau pak ( H Syahbudin BP). Saat di meja makan itu.
Pengalaman spritual politik yang sangat mendalam, yang baru saya sadari beberapa tahun kemudian, disaat saya diminta bang H (Muslim ayub) mantan Politisi PAN saat ini menjabat Sekretaris DPW Nasdem Aceh saat ini, untuk menjadi pengurus Partai PAN di Aceh Tenggara,kala itu.
Dari kacamata saya, bapak H Syahbudin,BP itu adalah salah satu tokoh pemikir generasi Muda Agara yang tulus berbuat, di didepan ka’bah saja isi hatinya membuncah, dan bermohon kepada Allah SWT, belia adalah tokoh yang sangat peduli pada masa depan negeri Sepakat Segenep.
Ini kisah nyata terpancar dari hati nurani beliau, ketauladanan beliau sebagai mantan pemimpin Sukses,kini harusnya dapat di miliki dan di perankan oleh semua generasi muda Agara.
Hari ini resmi sudah, Bapak H Syahbudin BP didaulat menjadi bahagian tokoh pemikir Partai Nasdem Agara, mengusung Restorasi Perubahan di Bumi Sepakat Segenep.
Kata Ustadz H Hatta Bulkaini LC MA Ketua Partai Nasdem Kabupaten Aceh Tenggara yang baru dilantik. (Husaini Amin)
