Medan (Berita ) : Turunnya level penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Kota Medan dari level 4 menjadi 3 menunjukkan bukti keseriusan Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam menangani pandemi Covid-19.
Selain melakukan sejumlah langkah dan terus membangun semangat kolaborasi, penurunan juga tidak terlepas berkat keberhasilan orang nomor satu di Pemko Medan tersebut membangkitkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama memerangi virus Covid-19.
Indikasinya terlihat jelas, berkat kemampuan Bobby Nasution meyakinkan masyarakat selama ini, tak ada lagi masyarakat yang menolak mau pun menentang saat tracing dan testing dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Melalui tracing dan testing yang dilakukan, masyarakat yang terkonfiormasi positif Covid-19 cepat ditangani sehingga tidak menyebarkan virus kepada yang lain.
Begitu juga dengan vaksinasi, antusiasme masyarakat untuk mendapatkan suntikan vaksin sangat tinggi, setiap lokasi pelaksanaan vaksinasi selalu ramai dipenuhi warga, padahal sebelumnya tidak sedikit yang melakukan penolakan.
Artinya, masyarakat kini mulai menyadari bahwa vaksinasi merupakan bagian penting untuk memerangi Covid-19.
“Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Medan, dibutuhkan peran serta dan kolaborasi dari semua pihak.
Sebab, pemerintah daerah dibantu TNI dan Polri tidak dapat mengatasinya tanpa dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat.
Artinya, masyarakat harus turun ikut bersama-sama memerangi virus Corona,” kata Bobby Nasution baru-baru ini.
Meski Kota Medan saat ini sudah berada dalam level 3, namun Bobby Nasution minta agar 3T (Tracing, Testing, Treatment) terus gencar dilakukan.
Di samping itu masyarakat juga terus diingatkan untuk senantiasa disiplimn melaksanakan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas).
Jika itu dapat terlaksana dengan baik, Bobby Nasution pun optimis, ibukota Provinsi Sumatera Utara dapat turun menjadi level 2 dan asktifitas masyarakat kembali berjalan normal.
“Pemko Medan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bahwa Kota Medan sebenarnya sudah bisa turun ke level 2.
Hanya saja, angka tracing dan testing belum mencapai target yang diberikan,” ungkap Bobby Nasution saat memimpin Rapat Koordinasi Pembahasan Tindak lanjut PPKM Level 3 di Gedung PPK Kota Medan, beberapa hari lalu.
Untuk mewjudkan hal tersebut, Bobby Nasution pun minta 47 rumah sakit penanganan Covid-19 di Kota Medan untuk melayani masyarakat melakukan 3T, terutama tracing dan testing.
Pihak rumah sakit, bilang Bobby Nasution, harus membentuk tim yang terdiri dari 5 orang tenaga kesehatan.
Nantinya, tim yang terbentuk akan dilaporkan ke Dinkes untuk kemudian diarahkan ke kecamatan untuk membantu melakukan tracing dan testing kepada 15 orang yang diindikasi kontak erat dengan pasien terkonfirmasi Covid-19.
Saat ini kasus Covid-19 di Kota Medan terus menunjukkan penurunan. Berdasarkan data dari Dinkes Kota Medan sampai 28 September, konfirmasi harian Covid-19 sebanyak 52 kasus.
Lalu, jumlah suspek sebanyak 62 orang dan sembuh meningkat menjadi 105 orang. Sementara, positivity rate Kota Medan sudah berada di angka 7 %, hampir mendekati standrat angka positivity rate yang ditetapkan WHO yakni 5 %.
Semangat kolaborasi dan keberhasilan Bobby Nasution meyakinkan masyarakat untuk bersama-sama memerangi Covid-19 mendapat sambutan baik Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU) Dr Drs Zulfendri MKes.
Dirinya menilai, usaha dan kerja keras yang dilakukan Bobby Nasution sudah sangat bagus dan menjadi kuci sukses hingga Kota Medan berhasil turun level menjadi 3.
“Hal ini menunjukkan bagaimana Wali Kota mampu meyakinkan masyarakat untuk bersama-sama memerangi Covid-19,” ungkap Zulfendri seraya menyampaikan apresiasi atas upaya yang dilakukan menantu Presiden RI Joko Widodo tersebut.
Namun, sambung Zulfendri, belum tercapainya target tracing dan testing menjadi alasan bagi Kota Medan belum dapat ditetapkan dalam level 2.
Tapi, dengan adanya imbauan Bobby Nasution melalui rumah sakit untuk melakukan tracing dan testing dengan mendelegasikan 5 orang tenaga kesehatan, itu tepat dan langkah yang sangat bagus.
“Yang memeriksa adalah petugas kesehatan dari rumah sakit, ya itu sangat bagus.
Artinya, Wali Kota serius dalam menangani pandemi Covid-19. Bahkan, dari data dan informasi yang saya dapat, sebelum tracing berada di rasio 1: 3 maksudnya 1 yang terkonfirmasi, 3 yang ditracing. Tapi hari ini, jumlahnya meningkat. Ini pun juga jadi bentuk keseriusan Pak Wali,” terangnya.
Disinggung soal upaya dan langkah Bobby Nasution untuk embawa Kota Medan hingga turun menjadi level 2, Zulfendri mengaku sangat optimis.
“Namun, hari ini kita berbicara soal pandemi, tentunya disarankan adanya studi akademik.
Apalagi jika hari ini Kota Medan tengah dalam persiapan dimulainya pembelajaran tatap muka, sehingga perlu kehati-hatian dalam mengambil keputusan,” pesannya sekaligus berharap Bobby Nasution terus melakukan monitoring di seluruh jajaran dalam pelaksanaan penanganan Covid-19. (MZ)