IndiHome Ditangani Telkomsel, Pandemi Percepat Pemahaman Teknologi Digital

  • Bagikan
SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Pusat Ahmad Reza berbicara kepada wartawan di Medan Kamis (13/4). beritasore/laswie wakid

MEDAN (Berita): Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia justru mempercepat tujuh tahun pemahaman teknologi digital warga.

“Karena saat pandemi Covid-19, hampir semua kegiatan masyarakat dilakukan secara digital,” kata Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Pusat kepada wartawan di Medan Kamis (13/4).

Saat itu dia didampingi AVP External Communication Telkom Pusat, Sabri Rasyid.

“Menyeimbangkannya, Telkom terus melakukan lompatan, antara lain IndiHome yang akan ditangani Telkomsel, anak perusahaan Telkom,” ungkap Reza.

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sedang gencar mensosialisasikan transformasi bisnis mereka pada 2023 ini.

Saat ini penggabungan dari IndiHome menuju Telkomsel sebagai tekad TLKM untuk memberikan layanan internet ke seluruh pelosok Indonesia.

“Kami jamin. Inilah yang dimaksud Fixed Mobile Convergence (FMC). Bukan merger tapi mengalihkan bisnis IndiHome dari induk usaha kepada Telkomsel selaku anak usaha,” ujarnya.

Di sisi lain ia mengatakan, langkah itu bagian dari strategi dalam merespons tren industri seluler di dunia yang sedang ‘slow‘ dari kecenderungan layanan seluler, SMS dan data internet yang berangsur-angsur merosot.

“Ke depan masyarakat bisa dengan mudah mengakses layanan internet secara gratis di berbagai tempat fasilitas umum seperti bandara, pusat perbelanjaan, hotel dan lain-lain.

Bersamaan dengan itu, maka perlu dilakukan transformasi bisnis dalam mengembangkannya.

“Kami harus memerhasilkan new value creation yang muaranya new value capture sebagai bagian dari FMC,” tegas Reza lagi.

Hemat pihaknya, FMC berpotensi dalam capaian kapital bersamaan dengan pertumbuhan tingkat adopsi digital dan percepatan penetrasi home broadband.

FMC juga mendorong efisiensi dan produktivitas serta membuat industri lebih menarik dan kompetitif.

“Hal tersebut karena FMC memiliki opportunity seperti low penetration, penawaran secara distinct, penetrasi yang lebih smart sehingga capex dan opex lebih efektif dan akhirnya memiliki customer experience yang lebih baik.

Mengalkulasikan mulai dari capital expenditure (capex) hingga estimasi pendapatan.

“Tentunya diperkuat pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi peningkatan digital yang lebih baik. Kalkulasinya pertumbuhan capaian positif di kisaran mid to high single digit,” jelas Reza. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *