JAKARTA (Berita): Angka inflasi yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) sudah melewati target yang ditetapkan oleh Pemerintah dan Bank Indonsia (BI) sepanjang 2022.
Target inflasi yang ditetapkan Pemerintah dan BI yaitu 3 persen plus minus 1 persen. Sehingga angka inflasi yang diumumkan BPS harus menjadi perhatian serius pemangku kepentingan.
Sebagaimana diketahui, BPS melaporkan secara tahun kalender, inflasi pada Oktober 2022 mencapai 4,73 persen (year-to-date/ytd). Sementara Oktober 2022 inflasi secara tahunan mencapai 5,71 persen (year-on-year/yoy).
Adapun, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2022 mengalami deflasi sebesar 0,11 persen, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Tingkat inflasi pada periode tersebut tercatat lebih rendah dari realisasi inflasi September 2022 yang mencapai 1,17 persen secara bulanan atau di level 5,95 persen secara tahunan.
“Secara global, tekanan inflasi memang masih cukup tinggi, di beberapa negara di G20, inflasinya masih jauh di atas Indonesia,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dakam jumpa pers virtual di Jakarta, Selasa (1/11).
BPS mencatat inflasi Indonesia sebesar 5,71 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Oktober 2022,. Namun secara bulanan, Indeks Harga Konsumen (IHK) tersebut mencatatkan deflasi sebesar -0,11 persen (month-to-month/mtm).
Tingkat inflasi tersebut lebih rendah dari realisasi inflasi pada September 2022 yang mencapai 1,17 persen secara bulanan maupun 5,95 persen secara tahunan.
Dia menyampaikan bahwa realisasi inflasi di dalam negeri hingga Oktober 2022 ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi di negara G20 lainnya.
Setianto mengatakan, Amerika Serikat (AS) misalnya, mencatatkan inflasi sebesar 8,2 persen pada Oktober 2022. Inflasi energi di negara itu mencapai 19,8 persen, sementara inflasi makanan mencapai 12,9 persen.
Inflasi di Turki tercatat jauh lebih tinggi, yaitu sebesar 83,5 persen pada Oktober 2022, dengan inflasi energi dan makanan yang masing-masingnya mencapai 146 persen dan 83 persen.
Inflasi di Inggris dan Jerman pada September 2022 juga tercatat tinggi, masing-masing sebesar 8,8 persen dan 9,99 persen. Inflasi energi di kedua negara masing-masing mencapai 49,40 persen dan 44,50 persen.
Sementara itu, beberapa negara di Asia, seperti Korea Selatan dan Jepang mencatatkan inflasi yang lebih rendah dari Indonesia.
Pada periode September 2022, inflasi di Korea Selatan tercatat sebesar 5,58 persen, dengan inflasi energi mencapai 16,5 persen dan inflasi makanan sebesar 7,8 persen.
Inflasi di Jepang pada periode yang sama tercatat sebesar 3 persen, dengan inflasi energi sebesar 16,8 persen dan inflasi makanan sebesar 4,5 persen. (agt)