Pernyataan Bersama AS – RI -Uni Eropa Terkait Kemitraan Infrastruktur dan Investasi

  • Bagikan
Berita Sore/ist: Presiden AS Joe Biden dan Presiden RI Joko Widodo pada pertemuan G20 di Nusa Dua, Bali Selasa (15/11/2022).
Berita Sore/ist: Presiden AS Joe Biden dan Presiden RI Joko Widodo pada pertemuan G20 di Nusa Dua, Bali Selasa (15/11/2022).

 

 

 

BALI (Berita): Indonesia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa menjadi tuan rumah bersama acara Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (Partnership for Global Infrastructure and Investment, atau disingkat PGII) di Nusa Dua, Bali Selasa (15/11/2022).

Siaran pers yang diterima dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Rabu (16/11/2022) menyebut acara berlangsung di sela-sela KTT Pemimpin G20, dan pernyataan bersama yang komitmen memperkuat kemitraan global untuk investasi berstandar tinggi di sektor infrastruktur yang berkelanjutan, transparan, dan berkualitas, di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Sejalan dengan tema G20 untuk 2022, “Recover Together, Recover Stronger,” acara ini menggarisbawahi bagaimana negara-negara G20 berinvestasi bersama dan berinvestasi lebih kuat untuk menghadapi berbagai tantangan kritis yang dihadapi dunia saat ini.

Infrastruktur berkualitas sangat penting untuk hasil pembangunan negara, rantai pasokan global, keamanan ekonomi dan nasional, serta kesehatan dan kesejahteraan bumi dan manusia di seluruh dunia.

Itulah sebabnya pada KTT Pemimpin G7 bulan Juni di Jerman, para pemimpin meluncurkan PGII dan mengumumkan itikad untuk memobilisasi 600 miliar dolar AS untuk investasi infrastruktur global selambat-lambatnya tahun 2027.

Acara sela hari ini menunjukkan pentingnya kemitraan dalam mewujudkan infrastruktur berkualitas di antara anggota G20. Para tuan rumah dan peserta—termasuk Argentina, Kanada, Prancis, Jerman, India, Jepang, Korea Selatan, Senegal, dan Inggris—mengumumkan proyek baru dan bentuk kolaborasi baru dalam investasi di sektor-sektor utama seperti iklim dan transisi energi, konektivitas digital, kesehatan dan keamanan kesehatan, pendidikan dan kesetaraan gender, serta transportasi.

Di acara tersebut, kami juga meluncurkan terobosan baru Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership, atau JETP) dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang dipimpin bersama oleh Amerika Serikat dan Jepang atas nama G7 dan Kelompok Mitra Internasional (International Partnership Group, atau IPG), termasuk Kanada, Denmark, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Norwegia, dan Inggris.

Kemitraan jangka panjang ini akan mempercepat transisi sektor listrik yang adil di Indonesia, konsisten dengan proyeksi pencapaian batas pemanasan global 1,5 derajat celcius, didukung pendanaan sebesar 20 miliar dolar dari publik dan swasta.

Presiden Republik Indonesia Jokowi mengatakan Indonesia bangga membantu memobilisasi tujuan global yang melakukan perubahan guna mengkatalisasi 600 miliar dolar dalam investasi infrastruktur paling lambat tahun 2027. Sebagai pemangku Presidensi G20, dan Ketua ASEAN tahun depan, Indonesia akan memastikan negara-negara berkembang mendapat manfaat dari prakarsa global transformasional ini. Dengan bekerja sama para mitra, termasuk mitra-mitra di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik, untuk menyampaikan visi Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global untuk berinvestasi dalam infrastruktur untuk masa depan, dan mewujudkan visi Presidensi G20 Indonesia untuk “Recover Together, Recover Strong.”

Untuk mempercepat transisi energi bersih di seluruh nusantara, Indonesia juga mendapat manfaat dari Kemitraan Transisi Energi yang Adil yang didukung oleh Kelompok Mitra Internasional, yang merupakan investasi utama senilai 20 miliar dolar AS.

Presiden Amerika Serikat Joseph R. Biden mengatakan kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global mempertemukan mitra—dari pemerintah, sektor swasta, dan lainnya—untuk memberikan hasil nyata bagi masyarakat di seluruh dunia, termasuk di sini, di Indonesia.

Hari ini, para pemimpin G20 menggarisbawahi pentingnya berinvestasi bersama dan berinvestasi lebih kuat untuk memenuhi kebutuhan yang sangat besar akan infrastruktur yang lebih baik di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di seluruh dunia, dan kami menyambut semua orang yang memiliki visi yang sama untuk bergabung dalam upaya kami.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan kemitraan Global untuk Infrastruktur dan Investasi merupakan prakarsa geostrategis penting di era persaingan strategis.

Bersama dengan negara-negara demokrasi terkemuka, kami menawarkan kemitraan infrastruktur yang didorong oleh nilai-nilai, berstandar tinggi, dan transparan untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kemitraan Transisi Energi yang Adil yang diluncurkan bersama Indonesia merupakan contoh kritis. (rel/wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *