TAPSEL (Berita): Ruas jalan Kabupaten di Kecamatan Angkola Barat Kab.Tapanuli Selatan memprihatinkan bahkan terkesan luput dari perhatian Pemerintah.
Pasalnya, ruas jalan penghubung desa mulai dari jurusan Pasar Sitinjak hingga menuju desa Siuhom Kec.Angkola Barat kondisinya terlihat rusak berat, berlumpur dan kupak-kapik.
Dari informasi yang dihimpun dari masyarakat sekitar Rabu (25/11) mengatakan, jarak tempuh antara Kelurahan Pasar Sitinjak dengan desa Siuhom memiliki panjang sekitar enam kilometer, dengan melewati beberapa pemukiman warga terdiri dari dusun Paten, dusun Pilar dan dusun Tangga Batu.
“Selain jalannya mendaki, turunan disertai batu-batu yang berserakan sampai kondisi berlobang sehingga saat hujan mengguyur tanpa diketahui pengguna jalan (kenderaan roda empat) tak jarang terjebak dan berakhir terperosok ke lobang jalan berlumpur,” sebut warga sekitar.
Indonesia telah merdeka selama 75 tahun, namun, menurut warga masih ada jalan kabupaten di Tapsel yang seperti tidak pernah tersentuh gerakan pembangunan yang menyebabkan keterisoliran yang menyulitkan hidup warga.
“Kami berada di daerah kabupaten Tapsel, tetapi kami merasakan pemerintah Tapsel tidak ada manfaatnya bagi kami. Bayar pajak, kami taat bayar retribusi di Pasar Sitinjak juga kami taat, tetapi apa manfaat pajak dan retribusi kami itu, tidak ada sama sekali,” ujar warga Siuhom, P Regar di Pasar Sitinjak, Rabu (25/11) petang.
Namun, saat disinggung mengenai prestasi pemerintah Tapsel dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, mereka mengungkapkan hidup mereka tetap saja tinggal di kawasan terisolir tanpa adanya perhatian nyata dan serius dari pemerintah kabupaten Tapsel.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Gerakan Indonesia Bersatu (GIB) Tabagsel, Drs. Aliuddin Harahap Kamis (26/11) mengatakan menurutnya, pihaknya justru mempertanyakan keberadaan Pemda Tapsel selama ini hingga tidak melihat ada kawasan terisolir di daerahnya.
“Jika di kecamatan Marancar, ruas-ruas jalan kabupatennya sudah aspal hotmix, demikian juga sebagian di kecamatan Saipar Dolok Hole dan kecamatan Tantom Angkola, tetapi hanya sepanjang enam kilometer jurusan Sitinjak – Siuhom hampir tidak disentuh aspal lapen sekalipun, apalagi hotmix, itu namanya ketidakadilan dan kedzaliman,” kata Aliuddin
Sementara, Camat Angkola Barat, Taufik Siregar yang dikonfirmasi Wartawan, via telphon, Kamis (26/11) hingga Jum’at (27/11) belum mengirim jawaban hingga berita ini dikrimkan.(Rong/Rem)