Bedah Buku Politik Pertahanan, Unpri Hadirkan Wakil Menhan RI

  • Bagikan
Teks foto: Berita Sore/ist Ketua BPH Unpri Dr Tommy Leonard SH MKn menyerahkan plakat kepada Wakil Menhan RI Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra MA, MSc pada acara Bedah Buku Politik Pertahanan di kampus Unpri.
Teks foto: Berita Sore/ist Ketua BPH Unpri Dr Tommy Leonard SH MKn menyerahkan plakat kepada Wakil Menhan RI Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra MA, MSc pada acara Bedah Buku Politik Pertahanan di kampus Unpri.

MEDAN (Berita): Universitas Prima Indonesia (Unpri) menggelar Bedah Buku ‘Politik Pertahanan’ karya Dr Dahnil Azhar Simanjuntak SE ME dengan menghadirkan Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra MA, MSc.

Acara itu dihadiri pendiri Unpri Prof Dr dr I Nyoman Ehrich Lister MKes AIFO-K AIFM, Sp.KKLP, Ketua Badan Pelaksana Harian Unpri Dr Tommy Leonard, SH MKn, para wakil rektor, dekan, ketua jurusan dan dosen serta sivitas akademika.

Tampil sebagai narasumber dalam bedah buku tersebut, wartawan senior Abdul Latif Siregar ST, Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Wibawa Satria M.Hi, Wakil Rektor III Dr Said Rizal SHI MA, Wakil Rektor IV Dr dr Ali Napiah Nasution MKT, MKM.Sp.KKLp(K).

Dalam sambutannya, Rektor Unpri Prof Dr Chrismis Novalinda Ginting MKes melalui
Wakil Rektor I Abdi Dharma MKom menyampaikan rasa syukur karena acara bedah buku tersebut berlangsung sukses.

Pada acara itu, Abdi Dharma memaparkan profil Unpri. Ia menuturkan, Unpri sebuah lembaga perguruan tinggi swasta di Medan, yang berawal dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, dan pada 2005 bertransformasi serta memeroleh izin menjadi universitas.

Dalam konteks global saat ini, kata Abdi, ancaman terhadap kedaulatan negara telah berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi. Teknologi pertahanan selalu dianggap mewakili kekinian karena senantiasa didorong oleh kemampuan penangkalan untuk dapat menjawab tuntutan dan merespon ancaman yang selalu berubah.

“Memasuki era digital ini, kita menghadapi ancaman pertahanan negara yang lebih kompleks dan luas daripada sebelumnya,” ujarnya, Kamis (19/10/2023).

Diakuinya, revolusi industri memperluas dimensi pertempuran dari darat, laut, dan udara dan juga bertambah ke dimensi digital dan ruang angkasa. Menurutnya hal itu membuat masyarakat dituntut untuk lincah dalam beradaptasi dengan berbagai lingkungan ini.

Era digital saat ini, sebut Abdi, ditandai dengan situasi yang tidak menentu, kompleks, ambigu, sehingga kondisi itu memaksa masyarakat harus berfikir.

“Hal ini tentu saja bukan hanya menjadi perhatian pemerintah saja, namun juga menjadi perhatian semua,” ujarnya.

Abdi mengatakan, dalam rangkaian bedah buku ‘Politik Pertahanan: Menggali Visi Strategis Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Transformasi Pertahanan Negara Republik Indonesia’, banyak hal dan pembaharuan-pembaharuan yang telah dilakukan oleh Menteri Pertahanan. Itu terkait dengan transformasi pertahanan negara RI, yang tertuang dalam buku tersebut membawa dampak positif bagi kemajuan negara.

Sebelumnya, Wamenhan RI Muhammad Herindra mengungkapkan bagaimana harus mempertahan diri dalam konsep apabila mengikuti blok apapun.

“Apabila terjadi permasalahan maka tidak ada yang akan membantu,”katanya.

Sementara penulis buku Dahnil Anzar menjelaskan, banyak yang beranggapan bahwa Indonesia dianggap tidak akan mungkin lagi mengalami peperangan seperti di era penjajahan.

“Namun jika di dilihat saat ini, apa yang terjadi pada negara Rusia dan Ukraina, bahwa peperangan
bisa saja terjadi kapan saja. Bicara pertahanan tidak hanya bicara tentang alutista tapi banyak aspek yang mendukung seperti pertahanan ekonomi, pangan, keamanan, kesehatan dan lainnya,” bebernya.

Ketua BPH Unpri Dr Tommy Leonard SH MKn menyambut baik kegiatan tersebut.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wamenhan dan narasumber, para tamu kehormatan dan undangan yang telah hadir,” ucap Tommy.

Ia berharap, acara bedah buku ini menambah pengetahuan bersama tentang kemajuan pertahanan bangsa.

“Seiring dengan berjalannya waktu, Unpri terus mengembangkan diri baik dari mutu akademik dan juga sarana prasarana pendukung kegiatan sivitas akademika,” ucap Tommy. (aje)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *