Megawati – Jokowi Bahas Krisis Ekonomi Dan Pangan

  • Bagikan
Presiden RI Kelima megawati Soekarnoputri bertemu Presiden Joko Widodo di Bau Tulis, Sabtu (8/9/2022).beritasore/ist
Presiden RI Kelima megawati Soekarnoputri bertemu Presiden Joko Widodo di Bau Tulis, Sabtu (8/9/2022).beritasore/ist

JAKARTA (Berita): Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Batu Tulis, Bogor selama 2 jam.

Hal itu dilakukan secara periodik oleh kedua pemimpin bangsa itu dengan berdialog guna membahas secara jernih terhadap arah masa depan bangsa dan negara Indonesia.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa sosok pemimpin yang benar-benar berjuang demi masa depan bangsa, dan negara, perlu suatu tradisi merenung dan berkomtemplasi dalam mencermati berbagai persoalan yang dihadapi.

“Dialog dilakukan selama 2 (dua) jam. Makanan secara khusus dipersiapkan oleh Ibu Megawati berupa jagung, kacang bogor, pisang rebus, talas, dan juga nasi uduk dalam menjamu Presiden Jokowi.

Suasana itu penuh dengan semangat kerakyatan,” kata Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/10/2022).

Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Umum PDIP, sejak bulan Maret 2020 telah menginstruksikan untuk menanam 10 tanaman pendamping beras seperti pisang, jagung, talas, kacang-kacangan, ketela, sukun, sorgum, porang dan tanaman lainnya.

“Apa yang dicanangkan Bu Mega sejak 2,5 tahun lalu kini terbukti, dunia menghadapi krisis pangan. Karena itulah Bu Mega menghidangkan makanan pendamping beras secara khusus ke Pak Jokowi, agar Indonesia benar-benar berdaulat di bidang pangan,” terang Hasto.

Diskusi mendalam tersebut, lanjut Hasto, juga dibahas langkah-langkah penting di dalam menghadapi krisis ekonomi dunia dan pangan.

Megawati memang sangat menaruh perhatian terhadap krisis ekonomi dan pangan, dan berbagi pengalaman secara lengkap menuntaskan krisis multidimensional.

“Saat itu seluruh jajaran Kabinet Gotong Royong benar-benar fokus dan terpimpin sehingga pada tahun 2004 Indonesia bisa keluar dari krisis.

Pak Jokowi pun menegaskan keseriusan pemerintah, termasuk bagaimana para menteri harus fokus menangani berbagai tantangan perekonomian, krisis pangan-energi, dan tekanan internasional akibat pertarungan geopolitik,” urainya.

Lebih jauh dikatakan Hasto, hal-hal yang terkait agenda Pemilu 2024 juga tidak luput dari pembahasan agar Pemilu 2024 benar-benar menjadi momentum kebangkitan Indonesia Raya.

“Dan sekaligus ada kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi hingga kepemimpinan nasional ke depan,” ujar Hasto. (iws)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *