OJK Gelar Pasar Keuangan Rakyat

  • Bagikan
Kepala OJK KR 5 Sumbagut Yusup Ansori (tengah), Deputi Direktur Manajemen Strategis, Edukasi Perlindungan Konsumen dan Kemitraan Pemerintah Daerah Wan Nuzul Fachri dan Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 dan Perizinan, Anton Purba pada Media Lunch Talk di Opal Coffee, Medan, Rabu (19/10/2022). beritasore/ist
Kepala OJK KR 5 Sumbagut Yusup Ansori (tengah), Deputi Direktur Manajemen Strategis, Edukasi Perlindungan Konsumen dan Kemitraan Pemerintah Daerah Wan Nuzul Fachri dan Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 dan Perizinan, Anton Purba pada Media Lunch Talk di Opal Coffee, Medan, Rabu (19/10/2022). beritasore/ist

MEDAN (Berita): Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 5 (OJK KR5) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menggelar Pasar Keuangan Rakyat sebagai puncak acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 di Atrium Plaza Medan Fair 28-30 Oktober 2022.

Kepala OJK KR 5 Sumbagut Yusup Ansori didampingi Deputi Direktur Manajemen Strategis, Edukasi Perlindungan Konsumen dan Kemitraan Pemerintah Daerah Wan Nuzul Fachri dan Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 dan Perizinan, Anton Purba pada Media Lunch Talk di Opal Coffee, Medan, Rabu (19/10/2022).

Yusup menyebut Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2022 untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan.

“Bulan Inklusi Keuangan kita lakukan untuk membuka akses keuangan kepada berbagai lapisan masyarakat, mengkampanyekan budaya menabung, mengoptimalkan program-program inklusi keuangan,” ujarnya seraya menyebut banyak kegiatan dalam Pasar Keuangan Rakyat itu.

BIK dilakukan sebagai upaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat sejalan dengan inklusi keuangan.

“Hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan yang dilaksanakan OJK tahun 2019, Sumut inklusi keuangannya sudah 93,98 persen sementara literasi hanya 38,03 persen.

Banyak masyarakat yang sudah menggunakan jada keuangan tapi tidak mengenal produk yang dia gunakan seperti apa.

Kita tidak mau ada gap antara inklusi dengan literasi, sehingga keduanya bersinergi. “Selain BIK, kami juga telah banyak melakukan berbagai kegiatan bersama dengan kampus, Bursa Efek Indonesia, Pemprov dan Pemda, BI, jasa keuangan dan instansi terkait,” kata Yusup.

Akses keuangan merupakan hak dasar bagi seluruh masyarakat dan memiliki peranan penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. “Maka hal ini perlu dibarengi dengan pemahaman yang baik,” katanya.

Sejak tahun 2016, tambahnya OJK telah menginisiasi bulan Oktober sebagai Bulan Inklusi Keuangan yang diselenggarakan secara terintegrasi, masif dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia guna mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 dalam mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Tema yang ditetapkan untuk bulan Oktober 2022 ini adalah “Inklusi Keuangan Meningkat, Perekonomian Semakin Kuat”.

“Dengan adanya bulan inklusi keuangan ini juga diharapkan akan semakin memperkuat komitmen dan dukungan dari seluruh stakeholders dalam rangka pemenuhan dan peningkatan akses keuangan bagi seluruh masyarakat di Indonesia dan khususnya Sumatera Utara,” katanya. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *