Kepemilikan Saham Investor Sumut Menurun

  • Bagikan
Teks foto Berita Sore/laswie wakid Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Bambang Mukti Riyadi.
Teks foto Berita Sore/laswie wakid Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Bambang Mukti Riyadi.

 

MEDAN (Berita): Jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh individu, institusi, atau kelompok tertentu di Sumatera Utara mencapai sebesar Rp20,23 triliun atau turun -36,58 persen yoy.
“Hal ini mengindikasikan lebih banyak investor yang melakukan penjualan dibanding pembelian saham,” kata Bambang Mukti Riyadi, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) kepada wartawan Sabtu (17/6).
Ia menjelaskan penghimpunan dana di Pasar Modal dari perusahaan yang ada di Sumatera Utara tercatat sebanyak 10 perusahaan yang telah melakukan Initial Public Offering (IPO), 1 perusahaan yang menerbitkan obligasi, dan 5 usaha yang menjadi penerbit securities crowdfunding (SCF) yang merupakan salah satu alternatif pendanaan bagi UMKM yang potensial untuk dikembangkan di Sumatera Utara.
Hingga April 2023, SCF berhasil menghimpun dana sebesar Rp15,52 miliar yang berasal dari 3.641 investor. “Perkembangan investor pasar modal telah mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan kemajuan teknologi dan akses yang lebih mudah ke informasi keuangan,” katanya
Hingga April 2023, tercatat sebanyak 498.849 rekening investor di Sumatera utara dengan pertumbuhan 26,98 persen yoy. Dari segi instrumen investasi, reksadana merupakan instrumen investasi dengan jumlah investor terbanyak, yaitu 466.799 atau tumbuh sebesar 29,24 persen yoy,
Nilai transaksi saham yang mencerminkan aktivitas perdagangan saham dalam satu bulan bergerak melandai seiring dengan menurunnya pertumbuhan jumlah investor. Selama bulan April 2023, tercatat nilai transaksi saham sebesar Rp5,15 triliun, menurun sebesar -60,58 persen dibanding April 2022.
Selanjutnya, rata-rata nilai transaksi per bulan dari Januari sampai April 2023 tercatat sebesar Rp6,86 triliun, menurun dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp7,34 triliun. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *