MEDAN (Berita) : Para tokoh masyarakat Sumatera Utara (Sumut) mendukung vaksinasi Covid-19 di Sumut, sebagai upaya penanganan Covid-19 agar terlepas dari pandemi.
Hal tersebut terungkap pada sosialisasi vaksinasi Covid-19 yang dihadiri para pimpinan partai politik, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Jumat (5/3).
Dukungan tersebut antara lain disampaikan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut Abdul Hamid Ritonga.
Dikatakannya, pihaknya mendukung program vaksinasi yang dilakukan pemerintah, MUI Sumut memandang bahwasanya vaksin Covid-19 aman dan halal. Meski begitu, lanjut Ritonga, hal tersebut memerlukan sosialisasi yang lebih gencar lagi.
Dikatakan Abdul Hamid, banyak informasi yang tidak benar mengenai vaksin, Dirinya telah melihat sendiri bahwa vaksin tidak berbahaya.
“Banyak yang menginformasikan kalau sudah divaksin banyak yang meninggal, jatuh pingsan, badan berbintik, namun setelah pak Gubernur dan pejabat lain divaksin, kampanye antivaksin tersebut sudah berubah, namun sosialisasi perlu digencarkan lagi,” katanya.
Hal senada disampaikan Pastor Hasto Yosafat Ivo, yang mewakili Keuskupan Agung Medan, Pihaknya juga mendukung pelaksanaan vaksinasi untuk pencegahan Covid-19. Serta akan menjalankan instruksi pemerintah untuk menyosialisasikan informasi vaksinasi kepada masyarakat.
Ketua DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sumut Indra Wahidin menyampaikan, masyarakat tidak perlu khawatir. Ia memastikan vaksin aman digunakan. Menurutnya vaksin sangat penting dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Dukungan juga datang dari Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Sumut Eben Siagian.
Bahkan Eben mengajak seluruh pihak mulai dari tokoh masyarakat, agama hingga adat, dapat bersama-sama mendukung Gubernur Sumut dalam penanganan Covid-19,
“Semua pihak harus mendukung Pak Gubernur, khususnya dalam penanganan pandemi ini, mari kita dukung program beliau,” kata Eben.
Sekretaris Umum Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Sumut Mhd Hatta juga mendukung vaksinasi Covid-19.
Ia mengharapkan tidak hanya masyarakat di bawah umur 60 tahun saja yang divaksin, di atas 60 tahun juga mesti divaksin.
“Itu untuk upaya penyelamatan bangsa ini, kami PW NU Sumut mendukung pemerintah dalam penaganganan Covid-19 ini,” kata Hatta.
Ketua Wilayah Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia Bakomubin Sumut Ardiansyah Saragih mengajak masyarakat secara sukarela untuk disuntik vaksin Covid-19. Karena menurutnya vaksin adalah upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan pandemi Covid-19.
“Masyarakat jangan takut vaksin, karena vaksin efektif untuk penanganan Covid-19 di Indonesia khususnya Sumut,” kata Ardiansyah.
Wakil Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pinandita Manogren mengimbau seluruh masyarakat khususnya umat Hindu agar mengikuti program pemerintah yaitu vaksinasi.
“Mari kita dukung program pemerintah untuk vaksinasi, ini untuk kebaikan kita bersama,” kata Manogren.
Sementara itu, dari kalangan politisi, Sekretaris Partai Gerindra Sumut Robert L Tobing mengapresiasi pertemuan yang diinisiasi oleh Gubernur. Menurutnya pertemuan tersebut merupakan titik gerak untuk vaksinasi kepada rakyat Provinsi Sumut.
Untuk itu, pihaknya akan menyosialisasikan vaksinasi kepada pengurus dan anggota di tingkat bawah. “Ini tanggung jawab kami sebagai parpol,” kata Robert.
Vaksin aman dan halal
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan sosialisasi vaksinasi Covid-19. Diharapkan tokoh masyarakat yang hadir dapat memberi informasi kepada masyarakat bahwa vaksin aman dan halal.
Gubernur memaparkan, Sumut memiliki persediaan vaksin sebanyak 295 ribu vial. Dari jumlah tersebut baru setengahnya digunakan atau sekitar 148 ribu.
Gubernur menargetkan 1 juta sehari vaksinasi, untuk mengejar target vaksinasi 70 % dari seluruh masyarakat Sumut atau 10 juta orang. Namun saat ini jumnlah vaksin belum mencukupi.
Selain itu, Gubernur juga memaparkan tahapan vaksinasi. Pada tahap pertama, vaksinasi dilakukan kepada tenaga kesehatan, kemudian Lansia, selanjutnya pekerja publik dan terakhir masyarakat umum.
“Sebelum saya vaksin Lansia, saya perlu bicara sama tokoh masyarakat terlebih dahulu, karena tokoh masyarakat ini sebagai corong untuk menyampaikan kepada masyarakat mengenai vaksinasi sehingga trust ini akan tercipta,” kata Gubernur, didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Irman Oemar.
Disampaikan juga, tentang pentingnya sinergi dalam penanganan Covid-19 di Sumut. Karena itu sangat diharapkan ada dukungan dari para tokoh masyarakat hingga partai politik, termasuk dalam sosialisasi vaksin.
“Sumut ini milik kita bersama, kalau kita tidak bergandengan tangan, tidak akan benar kita dalam melakukan apapun,” ujar Gubernur. (lin)