Bupati Batubara Resmi Buka Rembuk Stunting

  • Bagikan
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekdakab Rusian Herry S.Sos mewakili Bupati Batubara Resmi buka rembuk Stunting diaula Singapore Land Kecamatan Sei Balai, Jum’at (27/08/2021).beritasore/Alirsyah
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekdakab Rusian Herry S.Sos mewakili Bupati Batubara Resmi buka rembuk Stunting diaula Singapore Land Kecamatan Sei Balai, Jum’at (27/08/2021).beritasore/Alirsyah

Batu Nada (Berita) : Bupati Batubara Ir.H.Zahir, MAP resmi membuka acara kegiatan Rembuk Stunting tingkat Kabupaten diaula Singapore Land Kecamatan Sei Balai, Jum’at (27/08/2021).

Hadir Plt Kepala Bappeda Batubara Mukhlis Syahputra S.HI.,MAP,Kakan Kemenag Batubara H.Ahmad Sofyan S.Ag, MAg,Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Batubara Abdul Fuad Helmi, SKM.,M.Kes,Para Peserta Rembuk Stunting.

Dalam pidatonya Bupati Batubara Ir.H.Zahir, MAP yang disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekdakab Rusian Herry S.Sos dalam mengataka

pembangunan sumber daya manusia menjadi investasi utama untuk mewujudkan bangsa yang unggul dan berdaya saing tinggi.Tentunya tidak terlepas dari sumber daya manusia.

Dimana status gizi dan kesehatan termasuk indikator sumber daya manusia unggul di suatu negara itu pemenuhan gizi untuk menciptakan generasi yang sehat dimasa depan sangat diperlukan.

Saat ini permasalahan gizi stunting (gagal tumbuh) menjadi isu utama yang wajib untuk segera dilakukan penanganan dengan melibatkan seluruh sumber daya yang ada.

karena penyebab dari stunting tidak hanya rendahnya asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, yakni sejak janin hingga bayi umur dua tahun.

Tetapi juga, buruknya fasilitas sanitasi,minimnya akses air bersih, dan kurangnya kebersihan lingkungan juga menjadi penyebab stunting.Kabupaten Batubara telah ditetapkan sebagai Kabupaten Lokus dalam penurunan masalah gizi stunting di Provinsi Sumatera Utara tahun 2021.

Menurut Rusian Herry S.Sos,langkah Pemerintah Kabupaten Batubara dengan harapan semua komponen dapat membangun kapasitas dan komitmen dalam merencanakan, mengimplementasi, memantau dan mengevaluasi intervensi yang terpusat guna mengurangi angka gagal tumbuh anak.

Ini penting, sebab pencegahan dan penanganan stunting menjadi salah satu komitmen pencapaian pemerintah dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) SDG’s 2030.(als)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *