Bangunan Kolam Renang Subulussalam Mubazir

  • Bagikan
BANGUNAN Kolam Renang Kota Subulussalam yang ada di Desa Pegayo Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam sudah hampir sepuluh tahun terakhir ini ditelantarkan, warga sangat menyenangkan padahal sudah puluhan Miliar dana tersedot kesana, mereka minta agar segera difungsikan. Berita Sore/M Zaelani Sidik
BANGUNAN Kolam Renang Kota Subulussalam yang ada di Desa Pegayo Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam sudah hampir sepuluh tahun terakhir ini ditelantarkan, warga sangat menyenangkan padahal sudah puluhan Miliar dana tersedot kesana, mereka minta agar segera difungsikan. Berita Sore/M Zaelani Sidik

SUBULUSSALAM (Berita): Hampir sepuluh tahun sudah bangunan kolam renang Kota Subulussalam di biarkan telantar menjadi mubazir tanpa pengelolaan maksimal padahal bangunan tersebut telah menyedot anggaran Pemerintah puluhan Miliar rupiah.

“Bangunan megah itu seolah hanya dijadikan sebagai ajang proyek saja tanpa ada pengelolaan yang jelas, andai Dispora selaku SKPK yang membidangi belum mampu, serahkan kepada pihak ketiga. Sebab, khususnya Subulussalam masih sangat minim sarana hiburan maupun permainan, jangan di telantarkan begitu,” kata warga sekitar, Sabtu (21/3).

“Dua Tahun terakhir sebut warga ada saja kegiatan di sana. Entah apa saja yang dibenahi atau direhab tapi sangat disayangkan sifatnya hanya terkesan sekedar proyek. Tidak bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar maupun Subulussalam pada umum nya, mubazir juga dan sayang uang negara itu,” ujar nya.

Bila di bandingkan dengan objek wisata Pantai Gosong Telaga Indah yang ada di Kabupaten Aceh Singkil, keseriusan pemerintah membangun sejalan dengan fungsinya, pelancong domestik bersama keluarga dapat menikmati keindahan panorama laut dengan taman bermain anak, sehingga income masyarakat maupun pemerintah mengalir masuk, masyarakat pun dapat menikmati akses wisata.

Untuk itu, warga berharap agar duet Walikota Affan Bintang-Salmaza dapat mengambil sikap bijak agar bangunan megah yang terletak di Desa Pegayo dapat segera dimanfaatkan pengoperasiannya untuk dapat dinikmati masyarakat luas, bila lama-lama di biarkan telantar menjadi rusak juga, bila perlu kombinasi pihak ketiga dan desa sekitar lebih baik.

“Mantap, semoga,” tutupnya. (zel)

Berikan Komentar
  • Bagikan