Harimau Berkeliaran, Warga Tambangan Takut Dan Kelaparan

  • Bagikan
Keberadaan harimau sumatera di perkampungan, persawahan dan ladang, menjadi semacam teror. Warga takut dan kelaparan. beritasore/Ist

MADINA (Berita): Keberadaan si raja hutan diyakini harimau sumatera berkeliaran di Kec. Tambangan, Kab. Mandailing Natal, mengakibatkan masyarakat di Desa Pastap dan Desa Muaramais ketakutan dan kelaparan.

Warga kelaparan, karena tak berani ke sawah atau kebun mengambil hasil panen. Keberadaan harimau dikabarkan berkeliaran lebih 10 hari terakhir di perkampungan, persawahan dan ladang, menjadi semacam teror bagi warga.

Kepada waspada.id dan beritasore.co.id, Selasa (13/6), Camat Tambangan Maslih Lubis mengingatkan lurah/kades se-Kec. Tambangan, khususnya wilayah Rura Aekmais, agar menyampaikan kepada masyarakat berangkat ke kebun tidak boleh sendiri, harus berkawan dan pakai tiga kaki (tongkat).

Maklum saja, binatang buas diyakini harimau sumatera ini, kerap menampakkan diri beberapa hari terakhir di perkampubgan, kebun dan sawah, khususnya di dua desa ini.

Karena itu, Camat Tambangan mengimbau kepada masyarakat agar warga berangkat ke kebun paling cepat pukul 09.00, pulang dari kebun paling lama pukul 16.00.

“Jika sudah sampai ke kebun, segera membuat bunyi-bunyian dan menyalakan api dan dentuman. Jangan membawa anak di bawah umur ke kebun,” ujar camat.

Maslih mengingatkan warga jangan membuat jerat atau perangkap. Jika ada sisa makanan yang dibawa ke kebun, kata dia, jangan dibuang sembarangan, dibawa pulang atau disembunyikan.

“Apabila ada jejak kaki harimau atau suara atau bertemu langsung dengan hewan agar secepatnya dilaporkan ke pemerintah desa,” katanya.

Camat mengibgatkan kepada seluruh masyarakat agar lebih peduli kepada sesama tetangga, “supaya kita tahu keadaan bagaimana apakah ada perubahan atau perbuatan-perbuatan di luar syariat atau hukum agama.”

Kepada seluruh lurah dan Kades khususnya wilayah Rura Aekmais membunyikan dentuman satu minggu, dilaksanakan atau dibunyikan secara serentak tiga kali mulai hari ini: pagi pukul 08.00, siang pukul 14.00  dan sore pukul 16.30.

“Setiap warga kekebun, agar membuat asap atau perapian. Setelah shalat Jumat atau shalat fardhu agar melaksanakan doa tolak bala.

Setelah pulang shalat Jumat melaksanakan gotong royong di tepi jalan-jalan kelurahan/desa yang dianggap semak belukar serta membersihkan parit yang aliran airnya tersumbat. Jangan takabur,” ujar Camat Tambangan Maslih Lubis, mengingatkan.

Warga Kelaparan

Warga dua desa, Pastap dan Muaramais, yang umumnya petani tidak berani ke sawah dan ladang. Warga tak berani mengambil hasil panen.

Tokoh masyarakat Sutan Kanaikan Oloan Lubis mengatakan, masyarakat mulai kehabisan persediaan pangan. Warga terpaksa meminjam uang kepada tetangga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, apalagi kebutuhan anak sekolah.

Sedangkan Jumat (19/5), harimau sumatera yang muncul di kebun masyarakat di Desa Pastapjulu Kec. Tambangan, Kab. Madina, berhasil masuk perangkap dibuat  warga setempat.

Harimau sumatera betina tersebut diprediksi masih remaja berumur dua tahun. Sedangkan berat harimau 70-90 kilogram dengan panjang badan 1 meter di luar ekor.

Awalnya, warga Pastap Julu yang pergi ke kebun daerah Aek Nalomlom Kamis (18/5) melihat keberadaan harimau berkeliaran di kebun warga. (irh)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *