USAID IUWASH Kick Off SDA Terhadap Perubahan Iklim

  • Bagikan

MEDAN (Berita): USAID IUWASH Tangguh melaksanakan Kick Off Meeting Kajian Kerentanan Sumber Daya Air terhadap Perubahan Iklim (Water Resources-Climate Change Vulnerability Assessment-WRCCVA) pada Selasa, 4 April 2023, di Medan.

Siaran pers dari USAID IUWASH Jumat (7/4/2023) menyebut Kajian ini akan dilaksanakan di DAS Wampu Sub DAS Bingai karena sebagai penyedia air baku di wilayah Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Deli Serdang (Mebidang).

Mengingat pentingnya air baku dalam menyuplai kebutuhan air minum bagi masyarakat Sumatera Utara, khususnya bagi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mebidang, maka keandalan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bingai sebagai penyedia air baku di Mebidang perlu dikaji.

Air baku adalah sumber air yang menjadi bahan baku air olahan yang kemudian dimanfaatkan sebagai air minum dan kebutuhan lainnya.

Sumber air baku didapat dari air permukaan, air tanah, dan atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu.

Peserta dari organisasi-organisasi perangkat daerah dari Provinsi Sumatera Utara, Kota Binjai, Kota Medan, dan Kabupaten Deli Serdang termasuk Perumda Tirtanadi, PDAM Tirta Sari, PDAM Tirta Deli, Forum DAS Wampu, dan PT Fitrah Alam Indonesia dengan total tercatat 61 peserta.

Narasumber seperti dari Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumatera Utara, USAID IUWASH Tangguh dan PT Fitrah Alam.

Kepala Bappelitbang Provinsi Sumatera Utara Hasmirizal dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengelolaan sumber daya air terkait dengan berbagai aspek, termasuk perubahan iklim.

“Pengelolaan sumber daya air menghadapi problema yang sangat kompleks, mengingat air mempunyai beberapa fungsi baik fungsi sosial-budaya, ekonomi dan lingkungan yang masing-masing dapat saling bertentangan,” katanya.

Ia menyebut dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan intensitas kegiatan ekonomi, menyebabkan perubahan tata guna lahan yang mengakibatkan menurunnya daerah resapan dan kualitas lingkungan, serta dengan adanya perubahan iklim.

Oleh karena itu, sudah terjadi ketidakseimbangan antara pemanfaatan dan ketersediaan air dalam jumlah dan kualitas yang mencukupi.

Sebagian besar air hujan yang jatuh ke bumi langsung menjadi runoff (aliran larian), karena lahan tidak mempunyai kemampuan menyimpan air.

Hal tersebut mengakibatkan perbedaan aliran sungai di musim hujan dan musim kemarau yang sangat besar serta dapat mengakibatkan terjadinya bencana banjir dan kekeringan,” ungkapnya.

Pertemuan ini dibuka secara resmi oleh Direktur Perumahan dan Kawasan Permukiman Kementerian PPN/Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti yang berharap agar melalui kajian ini dapat memberikan pelajaran, data, atau pengalaman di daerah yang dapat diadopsi menjadi kebijakan nasional.

“Di sisi lain, kami juga berharap dari kajian ini kita bisa mendapatkan pelajaran-pelajaran atau lesson learned juga data atau pun pengalaman-pengalaman di daerah,” ungkapnya.

Hal itu bisa adopsi, lalu diabstraksikan ke atas menjadi kebijakan nasional yang memang sedang menyusun framework dari perubahan iklim untuk sektor Water, Sanitation, and Hyigiene (WASH).

“Jadi kami sangat mengharapkan masukan-masukan itu untuk memperkuat kebijakan di tingkat pusat, memastikan bahwa perubahan iklim juga ter-mainstreaming-kan, masuk dalam pertimbangan untuk sektor WASH, memastikan layanan ini berkinerja dengan baik,” jelasnya.

Hadir pula dalam pertemuan ini Direktur Perencanaan dan Pengawasan Pengelolaan DAS (P3DAS) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Saparis Soedarjanto, yang memberikan pemaparan tentang pendekatan landscape berbasis DAS dalam mitigasi bencana Sub DAS Bingai.

Dengan kajian ini, diharapkan Provinsi Sumatera Utara mendapatkan gambaran detail terkait faktor-faktor yang mempengaruhi kerentanan sumber daya air terhadap perubahan iklim, termasuk langkah-langkah strategis dalam penanggulangannya, khususnya pada wilayah kajian pada sumber daya air Sub DAS Bingai.

Air baku berkualitas bersumber dari Sub DAS Bingai, sumber air minum aman di wilayah Medan, Binjai, dan Deli Serdang dapat lebih terjamin. Kualitas hidup masyarakatnya pun akan semakin meningkat. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *