Malaysia Tawarkan Destinasi Wisata Buah Naga

  • Bagikan
Eugene Chia, Managing Director HL Dragon Fruit Eco Farm, Sepang, Malaysia memotong roti jumbo buah naga dan peserta Fam Trip Tourism Malaysia. beritasore/ist
Eugene Chia, Managing Director HL Dragon Fruit Eco Farm, Sepang, Malaysia memotong roti jumbo buah naga dan peserta Fam Trip Tourism Malaysia. beritasore/ist

SEPANG, MALAYSIA (Berita):  Buah naga  termasuk merupakan kelompok tanaman kaktus, tepatnya berasal dari genus Selenicereus dan Hylocereus. Buah dengan kulit yang unik ini berasal dari Amerika Tengah (Kosta Rika), Amerika Selatan, dan Meksiko.

Saat ini, buah naga telah dibudidayakan di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia serta negara Asia lainnya, seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, Indonesia dan Taiwan. Selain itu, buah naga juga dapat ditemukan di Tiongkok bagian selatan dan Jepang, Australia dan Israel.

Tanaman ini ditanam dan dibudidayakan karena buahnya. Selain itu, tanaman ini memiliki alat perambat dan bunga besar yang sangat menarik sehingga cocok juga dijadikan sebagai tanaman hias. Tanaman ini disebut ‘Costa Rican Pitahaya’ mengacu pada awal tanaman ini ditemukan.

Selain prioritas pada buahnya, ternyata budidaya buah naga juga dapat dijadikan satu destinasi wisata yang menarik. Ladang buah naga cukup menarik dilihat turis.

Buah merah muncul di sela-sela pohon dan daunnya yang rimbun. Pasalnya, untuk membudidayakan buah naga perlu perlakuan khusus dan tanah yang luas.

Pemerintah Malaysia menawarkan destinasi wisata buah naga kepada wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara (Wisman). Ladang buah naga HL Dragon Fruit Eco Farm yang terletak di Lot 7608, Jalan Besar Batu Satu, 43900 Sepang, Selangor, Malaysia merupakan salah satu agrowisata yang menarik bagi turis.

Jaraknya hanya sekitar 25 menit dari Bandara KLIA/KLIA 2 atau sekira 1,5 jam dari Pusat Bandar Kuala Lumpur. Jadi bagi turis asing yang baru mendarat di Bandara KLIA atau KLIA 2 bisa cuci mata di ladang buah naga tersebut sebelum ke Kuala Lumpur atau sebaliknya, pas mau pulang singgah ke ladang tersebut.

Hal ini dilakukan Tourism Malaysia yang memperkenalkan wisata buah naga HL Dragon Fruit Eco Farm kepada 14 tamunya,  wartawan dan travel agent dari Medan pada acara Fam Trip, “Exciting Vacation in Malaysia – Nature to City Experience ” 6-11 September 2022.

Kunjungan terakhir ke wisata ladang buah naga tersebut pada Minggu (11/9/2022) pagi sebelum pulang ke Medan pada Minggu sore. Waktunya sangat cukup karena ladang buah naga hanya berjarak sekira 25 dari Bandara KLIA/KLIA 2.

Fam Trip mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Genting, Kuala Lumpur dan Putra Jaya. Selama di sana dipandu Reen Izhar dari Inshirah Travel & Tours Sdn BhD,  Suraya Hani Muhamad, Pegawai Pelancongan Tertinggi (Senior Tourism Officer) Tourism Malaysia Putrajaya didampingi Marketing Executive Tourism Malaysia Medan Natasya Andriani.

Eugene Chia, Managing Director HL Dragon Fruit Eco Farm (Hong Long International Group SDN BHd) kepada wartawan mengatakan ladang buah naga HL atau Hong Long (buah naga) dibangun 10 tahun lalu seluas 3 acre.

“Kami buat buah naga sebagai signature food dan menjadikannya sebagai lokasi pelancongan,” kata Eugene ramah.

Awalnya hanya ditanam satu jenis saja yakni buah merah isi merah. Namun seiring waktu, tanaman bervariasi jadi empat jenis buah naga.

Buah berkulit merah dan isi dagingnya merah. Kulit kuning, isinya putih. Kulit merah, isinya pink, dan yang kulit merah isinya putih. Semua tanaman itu bibitnya dari Columbia.Tiga varitas terakhir jarang ditemui di Medan.

“Tanaman mulai produksi satu sampai dua tahun setelah tanam dan buahnya dipanen sebulan sekali. Kami gunakan pupuk kompos dari campuran taik ayam,” katanya.

Ladang ini menyediakan tur ke ladang, petik buah naga, melihat aktivitas budidaya buah naga sampai sensasi memetik sendiri buah si merah tersebut.

Lokasi dagang buah naga di awal pintu masuk dengan beragam jenis warna merah dan kuning. Ada restoran yang menunya didominasi buah naga dari minuman, keripik, roti sampai nasi goreng. Cukup kreatif menarik turis.

Pengunjung bisa beli tiket 20 RM dapat makan dan minum di restoran tanpa memetik buah naga di ladang. Namun, pengunjung diperbolehkan berjalan-jalan di areal perkebunan.

Sedangkan dengan tiket 38 RM pengunjung barulah boleh memetik buah naga dan juga mendapat welcome drink serta jasa tour guide.

“Kalau akhir pekan pengunjung sampai 2.000 per hari yang datang silih berganti,” ungkap Eugene.

Menu di restoran yang dicari pengunjung adalah roti jumbo buah naga dengan harga bervariasi yang ukuran M 30 RM untuk dua orang dan ukuran L 40 RM untuk 4 orang.

Roti ini disajikan lengkap dengan gunting dan buku panduan. Caranya, roti digunting perlahan berbentuk kelopak bunga.

Setelah dimekarkan, didalam ternyata ada aluminium foil yang disingkirkan dulu karena didalamnya ada sekantong plastik kare ayam panas-panas. Luar biasa kreatifnya. Setelah nampak kare ayamnya, semua pengunjungpun  bersorak gembira.

“Taraaa silakan makan,” kata Eugene yang memotong sendiri roti tersebut. Irisan kelopak roti buah naga tadi dimakan dengan kare ayam dan kentang.

Minumannya jus buah naga yang disajikan dengan sensasi asap mengepul. Roti jumbo buah naga ini menjadi oleh-oleh khas Sepang, Malaysia. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *