Sektor Jasa Keuangan Sumut Kokoh, Mampu Hadapi Perlambatan Ekonomi Global

  • Bagikan
Berita Sore/ist Wan Nuzul Fachri, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Sumut.

MEDAN (Berita): Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara menilai stabilitas sektor jasa keuangan di Sumatera Utara terjaga, didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga mampu menghadapi potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

“Secara umum sentimen di pasar keuangan global cenderung positif pada Desember 2023,” kata Wan Nuzul Fachri, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara Kamis (1/2/2024).

Hal itu didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) dan narasi soft landing di Amerika Serikat (AS), sehingga mendorong kembalinya aliran dana masuk ke Emerging Markets (EM) dan penguatan pasar keuangan global, termasuk pasar keuangan Indonesia, khususnya Sumatera Utara.

Menurutnya, situasi ekonomi di mitra dagang utama Sumatera Utara, yaitu AS, China, dan India yang merupakan tiga negara tujuan ekspor terbesar Sumatera Utara terpantau bervariasi.

Ekspektasi penurunan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) dan narasi soft landing di AS cenderung mendorong kembalinya aliran dana masuk ke Emerging Markets (EM) dan penguatan pasar keuangan global, termasuk pasar keuangan Indonesia, khususnya Sumatera Utara.

Kondisi ekonomi India yang cukup kuat menjaga permintaan domestiknya untuk untuk minyak sawit mentah (CPO) Sumut tetap tinggi, sementara di China masih mengalami perlambatan di tengah sektor properti yang masih tersendat.

Wan Nuzul menegaskan perekonomian Sumatera Utara pada triwulan III 2023 tetap solid didukung kuatnya permintaan domestik.

Pertumbuhan tersebut walaupun lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya, namun masih tetap kuat di tengah masih lemahnya harga komoditas dunia yang berdampak pada penurunan ekspor.

Sektor perdagangan serta konstruksi menopang pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara. Akselerasi konsumsi masyarakat mendorong kinerja sektor perdagangan terutama untuk penjualan kendaraan bermotor.

Di sisi lain, katanya, kinerja sektor konstruksi juga meningkat seiring akselerasi pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan berlanjutnya pembangunan sejumlah infrastruktur strategis.

Keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang positif serta stabilitas sektor keuangan yang terjaga memberikan dasar yang kuat bagi pengembangan lebih lanjut dalam sektor ekonomi dan keuangan.

‘Juga memperkuat upaya menuju inklusi keuangan yang lebih luas dan berkelanjutan di Sumatera Utara,” kata Wan Nuzul. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *