Perempuan Masih Hadapi Masalah Dalam Berkontribusi pada Perekonomian

  • Bagikan
Berita Sore/ist Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid (tengah) pada seminar tentang “Perempuan Pelopor Ekonomi Nasional” yang digelar di Medan belum lama ini.

MEDAN (Berita): Di Indonesia, terdapat berbagai permasalahan yang masih dihadapi oleh perempuan dalam berkontribusi pada perekonomian.

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid Rabu (13/3/2024) mengatakan permasalahan yang dihadapi perempuan mulai dari akses terhadap pendidikan dan pelatihan, akses terhadap modal dan pasar, hingga peran dalam pengambilan keputusan di tingkat ekonomi.

Sebab itu, katanya, Komisi I DPR RI, bekerjasama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo pernah melaksanakan seminar dengan tema “Perempuan Pelopor Ekonomi Nasional”. Seminar ini dilaksanakan pada Rabu, 31 Januari 2024, di Medan.

Menurut Meutya, Gerakan Perempuan Pelopor Ekonomi Nasional memiliki tujuan yang mulia, yaitu memberdayakan perempuan sebagai agen pembangunan ekonomi.

“Hal ini sejalan dengan semangat pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif,” ucap Meutya.

Ia menilai perempuan memiliki kapasitas dan potensi yang besar untuk berkontribusi dalam perekonomian, baik sebagai pekerja, pengusaha, maupun penggerak sosial ekonomi.

Meutya Hafid juga mengatakan bahwa seminar ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan dan memastikan bahwa perempuan memiliki peran yang signifikan dalam pembangunan ekonomi.

Dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, perempuan dapat lebih siap untuk terlibat dalam dunia kerja maupun berwirausaha.

“Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi diri mereka sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar,” tambahnya lm

Wiwid Syahdiyah selaku Social Media & E-commerce Expertise pada seminar tersebut setuju dengan pendapat Meutya Hafid meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bagi perempuan khususnya di bidang bisnis.

“Salah satu langkah yang diambil oleh untuk meningkatkan perempuan sebagai pelopor perekonomian nasional adalah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada perempuan dalam pengembangan keterampilan dan kewirausahaan,” kata Wiwid.

Dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi, peran perempuan dalam ekonomi juga semakin penting. Perempuan dapat menjadi motor penggerak dalam industri kreatif, teknologi, serta sektor-sektor ekonomi yang berkembang pesat.

Oleh karena itu, pembangunan ekonomi nasional tidak akan maksimal tanpa kontribusi perempuan,” ungkapnya. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *