OJK Dorong UMKM Jadi Pilar Utama Perekonomian Nasional

  • Bagikan
Berita Sore/ist Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (empat kiri) dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi (empat kanan) menabuh gendang pada Puncak Semarak Harvesting Gernas BBI-BBWI) di Lapangan DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Palembang, Minggu (26/5/2024).

PALEMBANG (Berita): Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) terus mendukung
pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
Indonesia agar terus berkontribusi dan menjadi pilar utama perekonomian nasional.

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa menyebutkan hal itu dalam siaran persnya diterima melalui Humas OJK Provinsi Sumatera Utara Senin (26/5/2024).

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Kepala Eksekutif Pengawas
Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK
Friderica Widyasari Dewi hadir dalam Kegiatan Puncak Semarak Harvesting Gerakan
Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas
BBI-BBWI).

Dengan mengusung tema “Belanja dan Melancong ke Sumatera Selatan
Bae” (Berbelanja dan Berwisata ke Sumatera Selatan Aja), acara berlangsung di Lapangan DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Palembang, Minggu (26/5/2024).

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya mengatakan
Gernas BBI/BBWI merupakan salah satu upaya strategis pemerintah yang nyata,
berkelanjutan.

Terarah dalam memberikan dukungan kepada UMKM dan sektor pariwisata Indonesia agar terus dapat berkembang dan menjadi pilar utama perekonomian nasional.

“Gernas BBI/BBWI juga merupakan program unggulan yang dilaksanakan secara serentak oleh TPAKD Provinsi Sumatera Selatan dan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan,” kata Mahendra.

Lebih lanjut Mahendra menyampaikan bahwa per Desember 2023 di Sumsel terdapat
lebih 2,5 juta UMKM yang berkontribusi mencapai 60 persen dari PDRB Sumsel dan
menyerap 70 persen tenaga kerja.

Sedangkan infrastuktur dan konektifitas yang baik di Sumsel akan menjadi potensi yang kuat untuk pengembangan sektor pariwisata yang lebih baik.

“Kita perlu mengandalkan lebih banyak lagi motor-motor penggerak di dalam negeri,
yang artinya pertumbuhan pusat-pusat perekonomian seluruh daerah dan provinsi di
Indonesia,” ungkapnya.

Untuk itu, kata Mahendra, upaya kita menjaga pertumbuhan konsumsi masyarakat dengan meningkatkan investasi yang menunjang sektor jasa termasuk di dalamnya yang sangat penting pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dalam kesempatan tersebut Mahendra juga menyampaikan apresiasi terhadap
komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta Kementerian dan Lembaga
yang bersinergi di bawah koordinasi Kementerian Kemaritiman dan Investasi untuk
terus mengembangkan UMKM dan Pariwisata Daerah.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam video sambutannya menyampaikan apresiasi kepada OJK sebagai campaign manager serta para top brand dan Penjabat Gubernur Sumatera Selatan atas terlaksananya rangkaian Gernas BBI dan BBWI di Sumatera Selatan dengan baik.

Luhut berpesan agar OJK dapat terus membantu kolaborasi BBI dan BBWI di
seluruh daerah dan membantu meningkatkan
kemampuan UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan.

Pelatihan UMKM naik kelas telah dilaksanakan dengan peserta sebanyak 1.373
UMKM dari 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan. Peserta mengikuti pelatihan dan
pendampingan intensif serta meningkatkan kapasitas dan pengetahuan mereka
untuk bersaing di pasar global.

Dalam pendampingan dilakukan kurasi menjadi 5 besar UMKM Champion Provinsi Sumatera Selatan yang selanjutnya dapat mengikuti Anugerah BBI/BBWI 2024 tingkat nasional mewakili Provinsi Sumatera Selatan.

Hasil monitoring pelatihan UMKM sebagai rangkaian kegiatan Gernas BBI/BBWI,
tercatat 15 besar UMKM membukukan kenaikan omset sebesar 69,51 persen.

Pencapaian lainnya ditunjukkan secara nasional tercatat terdapat lebih dari 150.000 UMKM yang telah melakukan onboarding UMKM ke platform e-commerce.

Dukungan dari Lembaga Jasa Keuangan juga diwujudkan melalui penyaluran kredit

OJK terus mendorong peningkatan akses keuangan bagi pelaku UMKM melalui
kebijakan dari sisi demand dan supply. Dari sisi demand, pelaku UMKM diarahkan
untuk meningkatkan kapabilitasnya melalui serangkaian kegiatan literasi dan inklusi
keuangan agar masuk dalam kategori masyarakat bankable.

Di sisi lain, dari sisi supply, OJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) memberikan dukungan penuh agar lembaga keuangan baik perbankan dan non-perbankan bersinergi dengan pemangku kepentingan di daerah dalam memberikan akses keuangan yang mudah, terjangkau, dan sesuai dengan kebutuhan.

“OJK terus memberikan dukungan berkelanjutan kepada UMKM dan sektor pariwisata di Indonesia melalui berbagai inisiatif,” kata Mahendra. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *