Klaim Asuransi Paling Banyak Diadukan Ke OJK Sumbagut

  • Bagikan
Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Bambang Mukti Riyadi

MEDAN (Berita): Di sektor asuransi, masalah klaim asuransi paling banyak diadukan nasabah ke Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) maupun datang langsung ke kantor OJK KR 5 Sumbagut.

Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Bambang Mukti Riyadi mengatakan hal itu kepada wartawan di Medan Selasa (25/7). Saat itu dia didampingi Anton Purba,  Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 dan Perizinan OJK KR 5 Sumbagut dan Wan Nuzul Fachri, Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK KR 5 Sumbagut.

Bambang menjelaskan pengaduan nasabah melalui APPK dan datang langsung ke KR 5 Sumbagut pada Januari -Juni 2023 total sebanyak 490 pengaduan.

Jumlah itu terdiri dari pengaduan masalah perbankan sebanyak 177, asuransi 143, perusahaan pembiayaan 89, fintech P2P lending (yang berizin yang terdaftar di OJK) 73, pasar modal 3, pegadaian 1 dan industri keuangan non bank (IKNB) lainnya 4.

“OJK menerima pengaduan tersebut dan ditindaklanjuti, paling banyak masalah perbankan dan asuransi disusul perusahaan pembiayaan dan fintech,” jelasnya.

Untuk pengaduan masalah asuransi, Bambang menyebut paling banyak masalah klaim dana nasabah mencapai 123, produk layanan tak sesuai penawaran 17, pembatalan dan penutupan polis 1 serta persoalan premi asuransi juga 1.

Sedangkan di sektor perbankan, paling banyak masalah Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) sebanyak 36 dan restrukturisasi/relaksasi pembiayaan 20. Pada masa Covid-19 banyak usaha kecil menengah yang tutup, namun banyak juga yang tumbuh secara digitalisasi.

“Untuk pinjaman online atau fintech kebanyakan yang diadukan masalah dampak negatif dari Pinjol tersebut,” ujarnya.

Bambang menambahkan sejak awal Januari hingga 30 Juni 2023, OJK telah menerima 4.496 permintaan layanan dari masyarakat Sumatera Utara, yang terdiri dari 3.562 pertanyaan, 444 permohonan informasi, dan 490 pengaduan.

“Terkait dengan pengaduan yang masuk melalui APPK tersebut, OJK terus mendorong penyelesaian pengaduan, baik yang berindikasi sengketa maupun yang tergolong indikasi pelanggaran,” ungkapnya.

Terkait hal tersebut, terdapat 339 pengaduan (70,41 persen) yang terselesaikan penanganannya dan sebanyak 145 pengaduan (29,59 persen) sedang dalam proses penyelesaian.

Gencar Tingkatkan Literasi

Bambang menyebut dalam meningkatkan literasi masyarakat di Sumut terkait produk dan jasa keuangan yang sesuai kebutuhan, cakap dalam mengelola keuangan dan terhindar dari investasi ilegal, selama periode Januari hingga Juni 2023, OJK KR5 Sumbagut telah melaksanakan 43 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 9.650 orang peserta di wilayah Sumatera Utara, termasuk didalamnya adalah program OJK Visit.

“OJK terus gencar melakukan edukasi untuk meningkatkan literasi pemahaman masyarakat tentang industri keuangan,” jelasnya.

Sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat dan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat, OJK KR 5 menerima kunjungan instansi/lembaga pendidikan yang ingin memperluas wawasan bidang tugas dan fungsi OJK dan Sektor Jasa Keuangan.(wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *