Jokowi Berharap BNI Dukung Pembiayaan UMKM Tarap Internasional 

  • Bagikan

JAKARTA (Berita): Presiden Joko Widodo atau Jokowi  berharap, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, dapat terus meningkatkan peran dan kontribusi bagi perekonomian nasional, dengan memberikan dukungan pembiayaan dan pendampingan bagi Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan pelaku usaha nasional agar naik kelas ke taraf internasional.

“Saat ini BNI telah membuktikan diri dan berhasil menjawab tantangan global dengan beragam transformasi.

Teruslah berinovasi dan memberdayakan potensi-potensi terbaik untuk memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat,” keterangan tertulis Jokowi dalam perayaan HUT ke-77 BNI di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Transformasi yang dilakukan BNI telah memberikan output berupa layanan transaksi sekaligus berbagai solusi layanan perbankan yang baik, bagi seluruh segmen nasabah.

Selain menyederhanakan proses bisnis, transformasi ini juga meningkatkan efisiensi operasional perseroan.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan, BNI terus berupaya mendukung Pemerintah untuk dapat memberikan dorongan positif pada pertumbuhan ekonomi sambil tetap menjaga kontribusi pada penerimaan negara.

Dengan program konsolidasi, BNI terus mendorong transformasi pada perusahaan anak, sehingga berdampak positif pada kinerja dan kontribusinya pada BNI Group.

“Program serta solusi yang ditawarkan BNI telah berdampak pada kemampuan perseroan untuk mencetak kinerja positif pada semester pertama 2023.

Hal ini diikuti dengan strategi bisnis yang konsisten kepada segmen potensial, serta optimalisasi digital.” tuturnya.

Kinerja fungsi intermediasi yang optimal, kualitas aset yang terus membaik, pertumbuhan Current Account Saving Account (CASA) yang sehat, serta struktur permodalan yang kuat adalah pondasi utama BNI untuk terus melakukan ekspansi bisnis sambil tetap memperkuat daya tahan terhadap risiko yang dihadapi.

“Kami bersyukur semester pertama dapat dilampaui dengan baik. Tentunya ada ruang untuk tumbuh lebih baik lagi dan akan kami akselerasi di semester kedua,” kata Royke.

Dia melanjutkan, perseroan juga fokus dalam penguatan likuiditas guna menopang akselerasi penyaluran kredit pada semester berikutnya.

BNI akan mengoptimalkan pipeline penyaluran kredit, sekaligus mengakuisisi debitur sehat.

Sepanjang semester I/2023 laba bersih BNI mampu tumbuh 17% year-on-year (YoY) mencapai Rp10,3 triliun.

Pencapaian ini diperoleh dengan tetap mengedepankan pertumbuhan bisnis yang selektif dan prudent untuk menghasilkan pendapatan jangka panjang yang optimal.

Portofolio kredit BNI pada semester pertama 2023 mencapai Rp650,8 triliun, yang ditopang oleh segmen korporasi swasta Blue Chip yang tumbuh 17% YoY dan segmen konsumer yang tumbuh 12% YoY.

Kualitas kredit juga semakin baik dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) turun 71 basis points (bps) menjadi 2,5%.

Rasio pencadangan kredit bermasalah (NPL Coverage ratio) tetap dijaga di level yang aman yaitu di 3,1 kali pada Juni 2023.

Ekspansi kredit juga ditopang oleh dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 10,6% YoY menjadi Rp765 triliun, sehingga membuat likuiditas menjadi lebih kuat dengan Loan To Deposits Ratio di posisi 85,1%.

“Dari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6%.

Tentunya, hal tersebut merupakan hasil dari kinerja BNI yang terjaga sehingga memungkinkan penguatan modal dapat terus terjadi secara organik,” pungkas Royke.

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini memaparkan, kinerja fungsi intermediasi perseroan didukung oleh segmen korporasi swasta Blue Chip pada pertengahan tahun ini, yang portofolionya mencapai Rp239,3 triliun, diikuti pula oleh segmen enterprise dengan portofolio Rp52,1 triliun.

Adapun, segmen konsumer mampu membukukan kinerja yang sangat baik di secured segmen seperti griya dan payroll loan dengan pertumbuhan mencapai 11,7% YoY menjadi Rp116,4 triliun.

“Kinerja kredit ini, didukung dengan loan yield yang baik sekaligus kompetitif, sehingga kami mampu terus memfasilitasi kebutuhan ekspansi, sekaligus akuisisi debitur baru sebagai basis pertumbuhan ke depan,” jelas Novita. (agt)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *