JNE Iftar Bersama Media, Penting Peran Jasa Logistik di Era Digital

  • Bagikan
Berita Sore/ist Fikri Al Haq Fachryana selaku Kepala Cabang JNE Medan (paling kanan), Yayang Fitrajaya dan Kepala Cabang JNE Silangit (dua kiri) bersama wartawan di Medan Sabtu (23/3/2024).

MEDAN (Berita): Untuk meningkatkan silaturahmi dengan wartawan, JNE Iftar bersama media di Medan dengan tema “connecting happiness” Sabtu (23/3/2024) malam.

Acara dirangkai dengan berbuka puasa itu dihadiri Fikri Al Haq Fachryana selaku Kepala Cabang JNE Medan dan Yayang Fitrajaya,Kepala Cabang JNE Silangit,.

Yayang Fitrajaya dalam sambutannya mengatakan bersyukur dan mengapresiasi kerjasama yang erat dengan para awak media dengan JNE yang merupakan perusahaan logistik terkemuka di Indonesia.

“Kehadiran para media dalam acara ini sangatlah berarti bagi kami. Kami berterima kasih atas dedikasi dan dukungan yang selama ini telah diberikan dalam mengabarkan berbagai inovasi dan kegiatan JNE kepada masyarakat,” ujar Yayang.

Sementara itu, Kepala Cabang JNE Medan Fikri Al Haq Fachryana menambahkan logistik sangat berperan dalam perekonomian Indonesia dan dunia.

“Saat ini perekonomian Indonesia masuk di era digital, logistik dan jasa pengiriman ekspres berperan penting dalam E Commerce (jual beli online) untuk menunjang bisnis Seller,” kata Fikri yang juga Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Sumut ini.

Di sisi lain, kata Fikri, ekosistem logistik di Sumatera Utara saat ini masih menghadapi berbagai tantangan. Saat ini kualitas logistik dan jasa pengiriman ekspres Indonesia masih rendah, ditunjukkan dengan Logistik Performance Index (LPI) Indonesia hingga tahun 2023.

Dalam LPI 2023, Indonesia memiliki skor total 3,0 atau berada di peringkat 61. Nilai tersebut sedikit menurun dibandingkan LPI 2018 (skor 3,15 atau peringkat 46), namun masih lebih baik jika dibandingkan LPI 2016 (skor 2,98 atau peringkat 63).

“Tantangan pertama adalah kualitas sumber daya manusia serta riset dan teknologi yang masih kurang di bidang logistik,” katanya.

Fikri menyebut saat ini Sumut belum memiliki perguruan tinggi di bidang logistik, sehingga pemerintah seyogyanya mendorong perguruan tinggi membuka program studi logistik, agar dapat menyiapkan SDM logistik yang berkompeten, juga riset dan teknologi yang dapat menjawab kebutuhan logistik.

“Kemudahan cross border produk asing dari Cina dalam marketplace langsung ke Medan, sehingga mengancam produk UMKM dan seller – seller lokal,,” ungkapnya.

Ia menegaskan hari ini dunia perdagangan sudah e-commerce. Tidak ada satupun yang tidak e-commerce sehingga jasa logistik penting di era digitalisasi sekarang.

“Kalau pengiriman apapun tanpa logistik tak bisa. Kami juga baru selesaikan logistik Pemilu,” katanya.

Menurunnya produksi UMKM dan seller lokal Sumatera Utara menyebabkan potensi pengiriman barang menurun. “Maka Pemerintah Provinsi Sumut harus menerapkan kebijakan Barrier laju cross Border produk asing ke Sumut,” pungkasnya.

Ustadz Muhammad Ridho Lubis, dalam tausyiahnya tentang makna Ramadhan dan pentingnya peran media dan wartawan.

Tausyiah yang penuh hikmah ini memberikan sentuhan spiritual yang memperdalam makna kebersamaan dalam berbagi rezeki dan kebahagiaan di bulan suci Ramadhan. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *