Ekspor Impor  Sumut Turun

  • Bagikan
Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi memaparkan tentang Ekspor  Impor Sumut Senin (1/11). beritasore/laswie wakid
Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi memaparkan tentang Ekspor  Impor Sumut Senin (1/11). beritasore/laswie wakid

MEDAN (Berita):   Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Syech Suhaimi dalam rilis berita.resmi.statistik secara live streaming Senin (1/11) mengatakan nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada bulan September 2021 mengalami penurunan dibandingkan bulan Agustus 2021, yaitu dari 1,16 miliar dolar AS menjadi 1,05 miliar dolar AS atau turun sebesar 9,52 persen.

Sementara itu nilai impor melalui Sumatera Utara bulan September 2021 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar 401,46 juta dolar AS juga turun sebesar 13,52 persen dibandingkan bulan Agustus 2021 yang mencapai 464,23 juta dolar AS.

Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 20,96 persen.

Syech mengatakan disbanding dengan bulan September 2020, ekspor Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 37,22 persen.

Pada September 2021, ekspor Sumatera Utara ke Tiongkok pada September 2021 merupakan yang terbesar yaitu 185,47 juta dolar AS diikuti Amerika Serikat sebesar 117,21 juta dolar AS dan India sebesar 89,14 juta dolar AS dengan kontribusi ketiganya mencapai 37,44 persen.

“Golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar Sumatera Utara pada September 2021 terhadap Agustus 2021 adalah golongan bahan kimia organik sebesar 5,97 juta dolar AS (10,91%),” ujarnya, Senin (1/11/2021).

Pada September 2021, ekspor Sumatera Utara ke Tiongkok pada September 2021 merupakan yang terbesar yaitu 185,47 juta dolar AS diikuti Amerika Serikat sebesar 117,21 juta dolar AS dan India sebesar 89,14 juta dolar AS dengan kontribusi ketiganya mencapai 37,44 persen.

“Menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada September 2021, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai 386,70 juta dolar AS (36,95 persen),” ujarnya.

“Nilai impor menurut golongan penggunaan barang bulan September 2021dibanding bulan Agustus 2021, barang modal turun sebesar 40,82 persen, bahan baku/penolong turun sebesar 10,35 persen dan barang konsumsi turun sebesar 9,80 persen,” ujarnya.

Pada September 2021, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah golongan gandum-ganduman sebesar 28,89 juta dolar AS (1.823,07 persen).

Dan yang mengalami penurunan terbesar adalah golongan Mesin-mesin/Pesawat mekanik yang mengalami penurunan sebesar 23,60 juta dolar AS (-39,21 persen).

“Nilai impor bulan September 2021 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$104,15 juta dengan perannya mencapai 25,94 persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Malaysia sebesar 54,82 juta dolar AS (13,65 persen) dan Thailand sebesar 27,85 juta dolar AS (6,94 persen),” pungkasnya. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *