Ekonomi Sumut Triwulan I 2022 Kontraksi 0,13 Persen

  • Bagikan
Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin. beritasore/laswie wakid
Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin. beritasore/laswie wakid

MEDAN (Berita):  Ekonomi Sumatera Utara triwulan I-2022 terhadap triwulan IV-2021 mengalami kontraksi sebesar 0,13 persen (q-to-q).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Nurul Hasanudin mengatakan hal itu Rabu (11/4).

Nurul menjelaskan perekonomian Sumut berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan I-2022 atas dasar harga berlaku mencapai Rp225,42 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp138,88 triliun.

Dari sisi produksi, katanya, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Jasa Keuangan sebesar L6,57 persen. Dari sisi Pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa merupakan komponen mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 2,30 persen.

Ia menyebut ekonomi Sumatera Utara triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,90 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Kesehatan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,78 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 14,64 persen.

Struktur ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial pada Triwulan I tahun 2022 didominasi oleh beberapa provinsi diantaranya Provinsi Sumatera Utara memberikan kontribusi terhadap PDRB di Pulau Sumatera sebesar  22,92 persen; Provinsi Riau sebesar 24,56 persen; Provinsi Sumatera Selatan sebesar 13,05 persen; dan Provinsi Lampung sebesar 9,64 persen.

“Sementara kontribusi terendah adalah Provinsi Bengkulu sebesar 2,10 persen,” katanya.

Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Jasa Keuangan yaitu sebesar 6,57 persen. Lapangan usaha yang memiliki peran penting terhadap perekonomian Sumatera Utara adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar 1,73 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tumbuh sebesar 0,55 persen.

“Sedangkan Industri Pengolahan mengalami kontraksi sebesar 0,50 persen; dan Konstruksi terkontraksi sebesar 3,69 persen,” ungkapnya.

Struktur PDRB Sumatera Utara menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti.

Perekonomian Sumatera Utara masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 22,90 persen; diikuti oleh Industri Pengolahan sebesar 19,59 persen; Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 18,75 persen; dan Konstruksi sebesar 13,15 persen.

“Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sumatera Utara mencapai 74,39 persen,” jelas Nurul. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *