Dirut Kabir Bedi: Air Tirtanadi Aman

  • Bagikan
Berita Sore/laswie wakid Dirut Perumda Tirtanadi Kabir Bedi (dua kiri) dan Manager USAID IUWASH Tangguh North Sumatera Regional Office (NSRO) Zulfa Ermiza (dua kanan) pada media gathering di Medan Kamis (10/8).

MEDAN (Berita): Perumda Tirtanadi meyakinkan kepada pelanggan bahwa air produksi Tirtanadi aman untuk dikonsumsi karena diproses sesuai Peraturan Menteri Kesehatan

Hal itu ditegaskan Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi selaku narasumber dalam acara media gathering yang digelar USAID IUWASH Tangguh bertema “Bagaimana Layanan Air Minum Aman di Sumatera Utara” Kamis (10/8). Acara itu dihadiri Regional Manager USAID IUWASH Tangguh North Sumatera Regional Office (NSRO) Zulfa Ermiza.

Kabir Bedi menyebut air minum produksi Tirtanadi aman karena ada disinfektan didalamnya dengan ukuran sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 2 tahun 2023 tentang kesehatan lingkungan. Air minum yang aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan paramater tambahan. Parameter wajib sebagaimana dimaksud merupakan persyaratan kualitas air minum yang wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh penyelenggara air minum.

“Kami buat sesuai aturan Permenkes sehingga dapat saya katakan air Tirtanadi aman untuk dikonsumsi dari kran langsung,” ujarnya.

Ia mengatakan upaya dan tantangan memberikan layanan air minum aman serta
kolaborasi dengan USAID IUWASH Tangguh dalam peningkatan akses air minum aman di Sumut.

Untuk itu, Tirtanadi mengupayakan penambahan kapasitas produksi, penyerapan Sambungan Rumah (SR) dengan mengikuti Program Hibah Air Minum dari Kementerian PUPR; sosialisasi bersama IUWASH Tangguh tentang kesadaran penggunaan air PDAM, bukan air sumur. Kemudian pelestarian lingkungan di sumber-sumber air seperti pembuatan sumur resapan dan program lainnya.

Secara nasional, katanya, saat ini kondisi air minum 91,05 persen layak, 19,47 persen jaringan perpipaan dan baru 11,8 persen aman. Sebanyak 14 juta rumah tangga (19,5 persen) terlayani. Dari total 389 PDAM di Indonesia dengan kapasitas terpasang 229,521 liter/detik, 13 PDAM diantaranya sudah menginisiasi Zona Air Minum Prima.

Target Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 air minum aman 45 persen rumah tangga (RT). “Jadi ditargetkan pada tahun 2030 mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua,” ungkap Kabir.

Menurutnya, kualitas air minum dan sanitasi aman sangat penting karena kaitannya dengan kesehatan. Dampak diare 73 persen dan stunting 15 persen karena kualitas air minum dan kelayakan sanitasi dan higienitas yang rendah.

“Intervensi dengan meningkatkan akses air minum, sanitasi dan higiene aman dapat secara efektif mengurangi tingkat kematian akibat diare sampai 45 persen,” kata Kabir.

Regional Manager USAID IUWASH Tangguh North Sumatra Regional Office (NSRO), Zulfa Ermiza mengatakan kehadiran USAID IUWASH Tangguh mendukung upaya pemerintah dan berkolaborasi dengan sektor swasta untuk meningkatkan akses air bersih dan sanitasi yang aman bagi masyarakat rentan di perkotaan.

USAID IUWASH Tangguh akan mendukung 1,5 juta penduduk mendapatkan akses air minum aman dan 1 juta penduduk untuk mempunyai sanitasi aman.

Saat ini di Sumatera Utara pendampingan kepada mitra ada di lima kabupaten yakni Kota Medan, Binjai, Kabupaten Deli Serdang, Pematang Siantar dan Simalungun. Pihaknya sudah bergerak sejak 2022 sampai pertengahan Juli 2027 dengan program hibas jasa antara pemerintah Indoneaia dan pemerintah Amerika. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *