BI Dorong Transformasi UMKM Hijau

  • Bagikan
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta, dalam pembukaan talk show green dengan tema UMKM Go Green: Sustain and Go Global di Jakarta Sabtu (29/7). beritasore/ist

JAKARTA (Berita): Bank Indonesia (BI) terus berupaya mendukung dan mempersiapkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam bertransformasi menuju UMKM Hijau (go green).

Demikian disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, dalam pembukaan talk show green dengan tema UMKM Go Green: Sustain and Go Global di Jakarta Sabtu (29/7).

Sebagai bentuk inisiatif BI dalam mencapai visi UMKM Hijau yang tumbuh dan mendukung ekonomi berkelanjutan, telah disusun Model Bisnis Pengembangan UMKM Hijau Bank Indonesia.

Model bisnis tersebut mengklasifikasikan UMKM menjadi tiga kategori berdasarkan tahapan implementasi yaitu eco-adopter, eco-entrepreneur, dan eco-innovator.

“Klasifikasi tersebut didasarkan pada beberapa indikator yakni dari sisi produksi, pemasaran, SDM, dan keuangan,” katanya

Penyelenggaraan kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2023 yang diselenggarakan sejak tanggal 27 hingga 30 Juli 2023 secara hybrid di Jakarta.

Pelaksanaan talk show ini, sebagai langkah nyata mendorong UMKM untuk bertransisi menjadi UMKM yang mempraktikan prinsip Hijau sekaligus memperkuat daya saing UMKM dalam menjawab berbagai peluang usaha dan berkontribusi pada perekonomian nasional yang berkelanjutan.

Secara lebih detail klasifikasi model bisnis pada kategori eco-adopter ditujukan untuk UMKM yang mulai mengadopsi praktik ramah lingkungan, namun keberlanjutan bukan bagian dari inti model bisnis dimana proses bisnis UMKM belum sepenuhnya ramah lingkungan, eco-entrepreneur untuk UMKM yang sudah mengadopsi praktik ramah lingkungan.

Filianingsih menambahkan keberlanjutan merupakan bagian dari inti model bisnis dengan seluruh proses bisnis UMKM sudah ramah lingkungan dan UMKM sudah dapat menangkap peluang “pasar hijau”.

Eco-innovator untuk UMKM yang sudah melakukan eco-innovation untuk meningkatkan produksi, proses produksi, pemasaran, organisasi, praktik bisnis, dan hubungan eksternal yang ditujukan mengurangi dampak lingkungan.

Model bisnis ini diharapkan dapat menjadi standar yang bisa diadopsi kementerian/lembaga dalam mengklasifikasi UMKM berwawasan lingkungan dan menjadi patokan dan atau kriteria untuk pembiayaan yang berbasis ramah lingkungan.

Talk show serangkaian Karya Kreatif Indonesia 2023 pada hari ini membahas mengenai urgensi dalam mendorong UMKM menuju ramah lingkungan, strategi yang dapat dilakukan oleh UMKM untuk bertransformasi menjadi hijau, serta potensi dan manfaat yang dapat diraih UMKM dengan bertransformasi menjadi UMKM hijau.

Hadir sebagai narasumber yaitu Kepala Grup Pengembangan UMKM dan Keuangan Inklusif Bank Indonesia, Elsya MS Chani, Pembina Industri Ahli Madya, Kementerian Perindustrian, Andriati Cahyaningsih, Agregator Fashion & Kriya asal Jepang – CEO Riri & Dot, Riri Takano, dan Agregator – Founder Sunria, Emily Sutanto.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian/Lembaga, asosiasi, dan UMKM dari seluruh Indonesia baik secara luring maupun daring.

Melalui talk show ini diharapkan kolaborasi dan sinergi yang lebih kuat dari berbagai pihak dapat terjalin.

Sehingga upaya untuk mendorong transformasi UMKM menuju praktik hijau guna mewujudkan UMKM yang berdaya saing dan berkontribusi pada ekonomi berkelanjutan sebagai kekuatan baru dalam perekonomian Indonesia semakin nyata. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *