Tapteng (Berita) : Meskipun saat ini proses belajar mengajar di sekolah ditiadakan akibat mewabahnya covid – 19 bukan berarti sekolah tidak dirawat.
Hal ini terlihat salah satu sekolah di Kecamatan Sibabangun Kabupaten Tapanuli Tengah ( Tapteng ) memprihatinkan sepertinya kurang terawat.
Dari amatan, Rabu ( 16/6 ) SMPN 4 Sibabangun yang berada di Desa Muara Sibuntuon atau sekitar 15 menit lebih perjalanan dari simpang jalan lintas sumatera ( jalinsum ) Desa Anggoli Kecamatan Sibabangun, sepertinya kurang diperhatikan pemerintah setempat dan terkesan diabaikan pihak sekolah.
M. Pasaribu ,53 , warga Desa Muara Subuntuon kepada Berita menyebutkan bahwa kondisi bangunan sekolah seperti flafon, lantai pintu dan jendela rusak, dinding dan lantai jorok di warnai tanah liat berwana kuning, pada hal sekolah itu baru dibangun 10 tahun yang lewat.
Namun kata M. Pasaribu, meskipun kondisi belajar mengajar ditiadakan di sekolah itu bukan berarti sekolah itu tidak dirawat.
” Kursi sekolah memang ada namun tidak layak pakai. Meja ada tapi kondisinya ada yang kakinya patah dan sudah goyang.
Bahaya kalau dipakai. Sedangkan guru – gurunya ada yang dari luar desa sehingga pembelajaran ditiadakan ,itu bisa di maklumi,”katanya.
Disebutkannya, Desa Muara Sibuntuon berpenduduk berkisar 300 jiwa bukan merupakan desa tertinggal.
Namun katanya, kalau hal ini di biarkan kondisi sekolah kurang di rawat, lama kelaman sekolah itu akan hancur.
Plt. Kadis Pendidikan Tapteng Boy Hasibuan dikonfirmasi baru – baru ini mengatakan dari pihak dinas akan turun ke lapangan.
” Apa bila hal itu terjadi akan kita berikan tindakan tegas kepada kepala sekolah,”kata Kadisdik, Boy.
Namun Kepala Sekolah SMPN 4 Sibabangun Rosmawati Sihombing,SPd ketika hendak di konfirmasi, pekan lalu, tidak berada di tempat.(pea)