Kopi Mandailing Incaran Dunia, Rindukan Pecinta Kopi

  • Bagikan
(Foto Kiri ) Kopi Mandailing menjadi incaran dunia, (Foto Kanan) Sobir Lubis, SH, pelaku UMKM asal Madina, mantan Ketua Himpi Madina dan mantan Ketua Kadin Madina. beritasore/Ist

SEBENARNYA, kopi Mandailing kesohor tidak saja di tanah air, ternyata merambah di dunia internasional sejak jauh-jauh hari, khususnya penikmat kopi.

Bagaimana kisah Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPD Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah (Ijeck) membahas kopi Mandailing ?

Kepada waspada.id dan beritasore.co.id, pelaku UMKM asal Madina Sobir Lubis, SH  mengungkapkan, Rabu (19/7), soal kopi Mandailing sering menyampaikan tokoh penting untuk mendapatkan perhatian serius.

“Termasuk soal jaminan pasar, sehingga petani kopi kita mempunyai daya tarik dan semangat dalam  pengembangannya,” ujar Sobir Lubis, Ketua Angkatan Muda Partai Golkar Mandailing Natal (AMPG Madina).

Bakal Caleg Partai Golkar Dapil Sumut Vll menceritakan, saat Pak Akbar Tandjung berkunjung ke Madina, dia sampaikan pembicaraan Ketum Golkar di Simalungun beberapa waktu lalu menyangkut kopi Mandailing.

“Kita sampaikan itu, dan pada saat ada acara Bapak Airlangga Hartarto Menko Perekonimia RI sekaligus Ketua DPP Golkar di Simalungun bulan lalu, salah satu point pidato beliau soal kopi Mandailing,” ujar Sobir.

Dijelaskan, Ketua DPP Golkar dalam pidatonya membahas kopi Mandailing. Sangat menjanjikan, lanjut dia, sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kopi Mandailing sudah mendunia sejak dulu.

“Sejalan dengan pidato Ketum Golkar terkait kopi Mandailing, Ketua Golkar Sumut Bapak Musa Rajekshah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami selaku pelaku UMKM di Madina  untuk menindaklajutinya dan menangkap peluang itu,” ujar Sobir Lubis.

Dikatakan, kopi Mandailing, kekayaan daerah yang seharusnya dimaksimalkan untuk kemaslahatan orang banyak. Kopi dinilai memiliki citarasa sangat khas.

“Saya pikir, pemerintah daerah bekerjasama dengan pihak swasta untuk lebih fokus memberdayakan petani kopi di Mandailing Natal,” ujar  Sobir Lubis.

Mantan Ketua Hipmi Madina dan mantan Ketua Kadin Madina melihat, kopi Mandailing adalah kekayaan daerah yang bisa memberi kontribusi sebesar-besar kemakmuran rakyat, khususnya di Mandailing Natal.

“Insya Allah, dengan lebih maksimal memberdayakan petani kopi di Madina, akan membuka peluang lebih luas berekspresi, termasuk kaum milenial,” ujar Sobir, Ketua Angkatan Muda Partai Golkar Mandailing Natal (AMPG Madina).

Menurut dia, dengan memaksimalkan pemberdayaan petani kopi, insya Allah muncul peluang baru berkaitan dengan kopi Mandailing yang memiliki ciri khas tersendiri.

“Misalnya, berkaitan dengan pengolahan kopi, industri kopi, bahkan sampai ke warung kopi khas kopi Mandailing. Dengan upaya serius, tidak berlebihan, Madina terkenal dengan kopi Mandailing. Atau, paling tidak, Panyabungan dimulai dengan kota kopi Mandailing,” ujar Sobir Lubis, bakal calon anggota DPRD Sumut.

Menurut dia, kopi Mandailing sudah kesohor sejak dulu, dan seharusnya dieksploitasi untuk kemaslahatan orang banyak. Seperti dilansir Wikipedia, kopi mandailing (Inggris: Mandheling coffee) adalah kopi arabika berasal dari daerah Mandailing.

Kopi ini mempunyai citarasa kekentalan yang bagus, keasaman medium, rasa floral dengan akhir rasa yang manis.

Dalam buku William H. Ukers (New York, 1922), kopi mandailing dideskripsikan sebagai kopi paling bagus dan termahal di pasar internasional. Pada 1875, kopi Mandailing berada di harga 79 florin per pikul.

Kopi ini pertama kali dibudidayakan pada 1983. Untuk jenis kopi Mandailing, kebanyakan berjenis kopi arabika. Namun, saat ini juga dapat menemukan produk kopi Mandailing robusta.

Kopi Mandailing memiliki tingkat kekentalan  lebih baik.Tingkat keasaman cenderung lebih rendah. Aftertaste kopi Mandailing dikenal nyaman dan enak di lidah.

Kompas TV melansir, kopi arabika Mandailing menjadi incaran dunia karena jumlahnya terbatas. Karakter rasa yang lembut dengan tingkat keasaman medium disertai sensasi rasa buah-buahan, membuat cita rasa kopi Mandailing selalu dirindukan pencinta kopi.

Pengusaha ekspor biji kopi di Sumatera Utara mengaku kesulitan mencari biji kopi dari petani. Padahal, harga kopi sudah lebih tinggi dari biasanya.

Berkurangnya pasokan kopi ini ditenggarai berbagai faktor, mulai dari belum sepenuhnya petani mengelola kebun, bisa juga karena perubahan iklim.

“Itulah, makanya harus kita memaksimalkan memberdayakan petani kopi, sekaligus menjaga citarasa kopi Mandailing yang sangat khas,” ujar Sobir Lubis, SH. (Irham Hagabean Nasution)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *