JAKARTA ( Berita ) : Ditengah perintah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberantas premanisme, justru terjadi aksi pembunuhan terhadap wartawan di Sumatera Utara.
Wartawan media online, Mara Salem Harahap alias Marsal Harahap, 42 tewas, Jumat (18/6) malam.
“Pembunuhan wartawanini lebih premanisme, diduga korban dihabisi dengan menggunakan senjata api.
Ini peristiwa sangat miris di tengah perintah Kapolri untuk pemberantasan preman justru terjadi terhadap wartawan,” kata Ketua Presidium Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK), Gardi Gazarin,SH, dalam keterangan tertulisnya d iJakarta, Sabtu (19/6).
Gardi Gazarin mengatakan berawal dari perintah langsung Presiden Joko Widodo kepada Kapolri untuk memberantas premanisme, dan Kapolri kepada seluruh jajarannya justru aksi pembunuhan dengan gaya premanisme di jalanan dengan senjata api terjadi pada wartawan.
“Bukan lagi aksi premanisme, tapi ini gaya pembunuhan ala koboi dengan senjata api menghabisi korban di dalam mobil.
Sangat miris di tengah perintah Presiden untuk memberantas premanisme malah wartawan jadi sasaran preman,”katanya.
Gardi Gazarin mendesak Kepolisian mengusut tuntas penembakan terhadap wartawan dan menangkap otak pelaku pembunuhan tersebut serta mengusut senjata api yang digunakan pelaku menghabisi korban.
“Insiden bunuh wartawan ini terulang pasca kasus Udin Pers di Kabupaten Bantul, Yogyakarta,” kata Ketua Forum Wartawan Polri (FWP) periode 2014 – 2016.
Kapolri, kata dia, harus segera perintahkan Kapolda Sumut untuk secepatnya menangkap pelaku dan dalang pembunuhan serta mengusut senjata api yang digunakan untuk menghabisi korban. ( Wsp)