Dusun V Tenang Menanti Sulit Mendapatkan Air Bersih

  • Bagikan
Mushola yang berada di Dusun V Tenang Menanti Desa Garunggang Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat yang sepi karena warga kesulitan air bersih untuk berwudhuk. Beritasore/Ist
Mushola yang berada di Dusun V Tenang Menanti Desa Garunggang Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat yang sepi karena warga kesulitan air bersih untuk berwudhuk. Beritasore/Ist

LANGKAT (Berita) : Sudah 76 tahun Indonesia merdeka dan di era modernisasi, dan teknologi tinggi ini masih ada saudara kita dipelosok negeri sulit mendapatkan air bersih.

Seperti  yang dirasakan oleh warga Dusun V Tenang Menanti, Desa Garunggang Kec. Kuala Kab. Langkat Prov. Sumatera Utara.

Selama berpuluh tahun,  178 jiwa warga yang mendiami lahan yang berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Leuser ini, amat kesulitan mendapatkan air bersih.

Untuk mengharapkan sumur gali membutuhkan kesabaran dalam menggali tanah yang kuning berbatu. Untuk menggunakan sumur bor butuh ratusan meter kedalamannya dan sulit karena berbatu padas.

Misdiono Peranginangi selalu Kepala Dusun V Tenang Menanti kepada wartawan, Jumat (2/4) menyebutkan, untuk mengatasi kesulitan air ini, para warga Dusun Tenang Menanti menumpang saluran air ke desa tetangga, Desa Bunga Rinte. Namun jalur pipa air yang telah rusak dan bak penampung air yang ada tidak berfungsi lagi.

“Pipa ini telah lama tidak lagi dialiri air yang berasal dari Dusun Bunga Rinte berjarak 1500 meter dari Dusun-V Tenang Menanti disebabkan kebutuhan air untuk masyarakat di Dusun Bunga Rinte sendiri tidak mencukupi dan sering tidak mengalir,” tutur Misdiono.

Selama itu pula, tambah Kepala Dusun V ini, warga harus mencari sumber mata air lainnya, tak jauh dari pemukiman warga terdapat 2 (dua) mata air yang cukup berlimpah, hanya saja menuju ke lokasi sumber mata air itu cukup ekstrem.

Berjarak 1500 m – 1800  m dari pusat desa dan berada di jurang dengan kedalaman lebih 100 m, dengan kemiringan tebing jurang sekitar 70-85 derajat.

Hal ini menjadi tantangan berat bagi warga dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, mereka harus berjalan kaki ke lokasi serta menurunin tebing jurang yang beresiko akan keselamatan.

Selain berdampak pada pemenuhan kebutuhan air warga, air ini juga berdampak pada aqidah warganya dari 50 KK, 80% nya adalah muslim. Mushola Al-Ihsan salah satu saksi bisu sulitnya air di dusun ini.

Umat muslim disana menjadi jarang ke mushola akibat  sulitnya mendapatkan air bersih yang layak untuk berwudhuk. Ada 63 jiwa lansia di Dusun ini, yang harus terpaksa meninggalkan mushola karena tidak ada air di Mushola.

Sudah dipastikan para lansia ini tidak mungkin juga mengambil air wudhuk dibawah jurang dengan kedalaman 100 m itu.

Sepinya jama’ah untuk bisa menunaikan ibadah sholat di Muhsola Al Ihsan Dusun Tenang Menanti ini, mengakibatkan mushola pun tidak terawat, beberapa bagian dari bangunan mushola pun rusak dimakan waktu, sudah 2 tahun ini mushola sepi bagai kandang sapi.

Misdiono Peranginangin mengajak  para Dermawan Indonesia untuk turut peduli dengan kondisi warganya saat ini.

“Para dermawan dapat memberikan sedikit bantuannya untuk warga Dusun Tenang Menanti. Telah lama warga Dusun Tenang Menanti, bersabar dalam menantikan uluran tangan para dermawan,” harap Misdiono.(att)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *