Berselancar Di Digital Gojek

  • Bagikan
Mitra driver Gojek sedang memberikan pesanan kepada pelanggan di Medan Jumat (29/10). beritasore/Laswie Wakid
Mitra driver Gojek sedang memberikan pesanan kepada pelanggan di Medan Jumat (29/10). beritasore/Laswie Wakid

KETIKA aku terbangun, aku melihat keluar dari jendela kamarku. Langit mulai menghitam, pertanda hujan akan turun.

Aku melihat jam dinding menunjukkan pukul 17.00.WIB. Habis zhuhur tadi, aku golek-golek bentar dan rupanya tertidur.

Oh my good, berarti aku terlalu lama tidur siang. Padahal aku ada janji dengan seorang teman lama ketemu tatap muka habis ashar.

Sudah lama tak berjumpa, hampir dua tahun sejak pandemi Covid-19 melanda negeriku, juga dunia.

Temanku ini patuh dengan protokol kesehatan, jadi kami komunikasi lewat telepon atau sesekali video call.

“Ah, jumpa la kita nanti habis ashar. Banyak yang mau kucakapkan. Kan PPKM udah level dua di Medan,” katanya, waktu kami bertelepon di pagi hari.

Dia bekerja di perkebunan yang suka keluar kota. Kebunnya ada di Jambi, Riau dan Kalimantan.

Tentu akupun takut juga kalau mau jumpa saat kasus Covid masih tinggi. Sebaliknya dia juga takut. Sama-sama takut la kami.

Ya ampun, pasti udah nunggu la kawanku itu di Merdeka Walk. Ku telepon-telepon gak diangkatnya.

Pasti dia marah. Tak berapa lama, dia nelepon. “Eh sorry ya, aku baru saja sampai Merdeka Walk. Hujan deras ini,” ungkapnya.

“Eh, gak apa-apa. Akupun nunggu kabarnu. Hujan ? Ya udah tunggu ya. Aku meluncur,” kataku.

Syukur dalam hatiku, rupanya aku gak telat, dia gak marah. Tuhan memang berbaik hati.

Astaga, naik apa aku kesana kalau kondisi hujan deras. Aku sehari-hari naik kereta. Ups, kan ada GoCar. Transfortasi pesan secara digital ini memang amat ampuh mengatasi kebingunganku kalau ingin bepergian.

Memang saat sekarang, semua gampang dibuat Gojek. Mau jalan, bisa pesan GoRide atau GoCar, tergantung mana enaknya saja.

Di rumah memang ada mobil, tapi aku gak bisa bawa mobil, jadi hanya suami dan anak-anak yang suka bawanya.

Pernah kami mau undangan ke rumah saudara, tapi susah untuk parkir mobil karena rumahnya di pinggir pasar besar dimana angkot berseliweran. Tentu saja, takut mobil kami lecet diserempet angkot.

“Naik Gojek aja kita,” kata suamiku. Padahal maksudnya naik GoCar, tapi orang memang jarang bilang naik GoRide atau GoCar. Pokoknya suka disebut Gojek.

Kalau ke mall sebelum pandemi, aku dan anak-anak lebih suka naik GoCar karena simpel dan mudah tanpa harus cari parkir apalagi harus ke lantai atas.

Turun langsung di depan pintu mall. Begitu pula kalau pulang, dijeput mobil. Persis kayak petinggi yang dimanjakan tanpa susah lagi memarkir dan menyetir.

Aduh, enaknya memang, ongkosnya juga gak terlalu mahal dibanding dengan segerobak penumpang yang bisa dibawa.

Eh bukan untuk tranasportasi aja. Di rumah, anak-anakku suka minta “Ma, gojek ya ma. Lapar ini, lagi gak selera lauk mama.” Kalau kubilang, ya udahlah. Mereka seperti merdeka meraih HP untuk mencari menu di GoFood.

Semua kuliner ada di sana, mulai kue, roti, mie, ayam penyet. Tak terhitung banyaknya. Ada ratingnya, kalau tinggi berarti banyak yang beli, tentu rasanya enak. Semua tergantung selera kalau menurutku.

Kalau pesan, ada pemberitahuan seperti pesanan lagi proses. Memang luar biasa kecepatan, ketepatan, kenyamanan dan kemudahan dibikin digital ini. Jejaring Gojek, semua ada.

Aku tersentak ketika HP ku berdering. Temanku tadi rupanya. “Wie udah dimana?” Aku jawab, lagi nunggu mobil.

“Naik GoCar aku karena hujan katamu di sana. Mobilnya udah masuk komplek rumahku kok. Tunggu ya,” kataku.

Di mobil GoCar yang kutumpangi ini, benar-benar Prokes. Ada hand sanitizer, drivernya juga pake masker.  Sejak pandemi Covid melanda, Gojek memang jadi andalan semua orang.

Pernah pas lagi ngeri-ngerinya kasus Covid. Aku, suami dan anak-anakku bekerja di rumah alias WFH. Aku gak berani ke pasar. Belanja lauk di kedai dekat seadanya.

Di rumah, kamipun berselancar di jejaring Gojek. Anak-anakku yang jelas berkuliner ria melalui GoFood. Aku sendiri memanfaatkan GoRide untuk antar makanan ke saudara dekat. Walau di rumah semua mudah.

Bagi pedagang yang tergolong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), masa pandemi ini sebenarnya momen untuk bangkit. Betapa tidak, banyaknya masyarakat yang bekerja dari rumah menginginkan jasa dari fitur-fitur yang disediakan ekosistem Gojek.

Hal ini diakui, Maimunah, pedagang mie di Jalan Garu I Medan. Selama ini dia jualan manual seperti biasa, menunggu pelanggan datang ke warungnya. Ada yang menyarankan masuk ke GoFood.

“Sejak ada di GoFood, warung kami kebanjiran pesanan. Andalan kami mie Raja,” katanya.

Ijah, pedagang mie balap di Jalan STM Medan, persis di seberang SMKN 1 Medan juga mengakui hal sama.

“Sejak masuk GoFood, kami kebanjiran pesanan. Apalagi masa pandemi Covid ini, orang malas keluar rumah. Mereka banyak pesan melalui GoFood,” ungkapnya.

Menurut Ijah, jualan masuk digital memang menguntungkan, apalagi di tengah pandemi seperti ini.

Orang yang banyak di rumah mencari kuliner di digital GoFood, salah satu ekosistem Gojek. B

isa berselancar di jejaring Gojek seharian dengan mengganti menu makanan.

 “Ini yang menguntungkan bagi kami usaha kecil ini. GoFood memang membangkitkan usaha kami,” katanya.

Melviana, salah seorang driver Gojek menceritakan keuntungannya bergabung di Gojek Jumat (29/10). beritasore/Laswie Wakid
Melviana, salah seorang driver Gojek menceritakan keuntungannya bergabung di Gojek Jumat (29/10). beritasore/Laswie Wakid

Bagi mitra driver Gojek, masa pandemi ini juga momen mereka harus bangkit. Salah seorang mitra driver Gojek, Melviana mengakui dari kerja kerasnya sebagai driver, dia bisa menghidupi dua anaknya. Bisa mencicil rumah. “Dengan Honda Beatku, aku mencari makan di Gojek,” katanya.

Menurut Melviana, awal pandemi dan lagi marak-maraknya kasus Covid-19, memang tak banyak penumpang.

Sebaliknya yang banyak justru pesan GoFood dan GoSend. Tapi sekarang mulai banyak yang menggunakan GoRide.

“Alhamdulillah, kami tetap Prokes dan Gojek memberikan fasilitasnya, termasuk kami sudah divaksin,” kata Melviana.

Dia menyebut untuk mengetahui kita sudah divaksin dapat dilihat website PeduliLindungi yang dapat diakses di aplikasi Gojek dan Tokopedia, bagian dari GoTo.

“Kami para driver Gojek taat prokes untuk kesehatan bersama,” ungkap Melviana.

Chief Public Policy and Government Relations, GoTo, Shinto Nugroho juga pernah menyampaikan jaringan mitra dan pengguna terluas di Indonesia, serta Asia Tenggara, dalam ekosistem GoTo menjadikannya aset terbaik bangsa untuk mendukung pengendalian dan penanggulangan Covid-19.

Shinto menyebut tersedianya PeduliLindungi di aplikasi Gojek dan Tokopedia, yang dalam waktu dekat juga akan hadir di aplikasi mitra driver GoPartner, merupakan bentuk dukungan GoTo untuk turut memberikan keamanan bagi masyarakat saat berkunjung ke fasilitas umum.

Salah satu usaha kuliner UMKM di Medan yang berkembang setelah masuk GoFood. beritasore/ist
Salah satu usaha kuliner UMKM di Medan yang berkembang setelah masuk GoFood. beritasore/ist

Sejalan dengan ini, para pelaku usaha, termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dapat bangkit bersama untuk kembali secara leluasa beraktivitas dan berusaha.

Secara tidak langsung, inisiatif ini dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan melibatkan berbagai elemen bangsa secara gotong royong.

Sejak awal pandemi GoTo selalu berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam upaya mengendalikan dan menanggulangi Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi nasional. GoTo

meluncurkan berbagai inisiatif untuk membantu masyarakat yang terpapar Covid-19, termasuk inisiasi Rumah Oksigen Gotong Royong dan donasi lebih dari 1.100 konsentrator oksigen melalui Kemenkes RI dan pemerintah daerah.

GoTo juga memberikan dukungan dan perlindungan bagi mitra-mitra melalui program vaksinasi, layanan kesehatan, dan jaminan asuransi kesehatan, serta keringanan beban biaya harian untuk membantu operasional mitra driver.

Fitur PeduliLindungi dapat diakses di aplikasi Gojek dan Tokopedia baik di Android maupun iOS (dalam waktu dekat fitur PeduliLindungi akan tersedia bagi pengguna Gojek di iOS).

Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai fitur PeduliLindungi, masyarakat dapat mengunjungi Blog Tokopedia https://bit.ly/blogPLTokopedia dan Blog Gojek https://bit.ly/blog_GojekPL.

Saat ini GoTo memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, lebih dari 11 juta mitra usaha dan UMKM, serta lebih dari 2 juta mitra driver di Asia Tenggara.

GoTo merupakan grup teknologi terbesar di Indonesia yang menggabungkan layanan on-demand, e-commerce, serta layanan keuangan dan pembayaran melalui merek Gojek.

Tokopedia, dan GoTo Financial. GoTo merupakan platform pertama di Asia Tenggara yang menghadirkan tiga layanan penting dalam satu ekosistem, yang melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga konsumen di Indonesia.

Akupun sampai di Merdeka Walk menemui temanku. Meski sudah agak longgar PPKM, tapi sepertinya kami sepakat untuk tidak salaman dan cipika cipiki. “Salam covid,”‘ katanya sambil kedua tangan ditaruh di dada.

“Kita di luar aja yok, pesan minimal kekinian. Makananya GoFood aja yok,” katanya.

Aku tersentak, apa bisa. Nantikan marah yang jualan di sini. Di sini khusus makanan ringan, kan di taman. “Di luar lebih aman dari covid dibanding di dalam,” katanya sambil ketawa.

Gojek adalah platform on-demand terkemuka di Asia Tenggara dan pelopor model ekosistem multi-layanan yang menyediakan akses ke berbagai layanan termasuk transportasi, pengiriman makanan, logistik, dan lainnya.

Gojek didirikan dengan prinsip memanfaatkan teknologi untuk menghilangkan gesekan kehidupan sehari-hari dengan menghubungkan konsumen ke penyedia barang dan jasa terbaik di pasar.

Perusahaan ini berdiri di tahun 2010 dengan fokus pada layanan kurir pengantaran barang dan transportasi roda dua, sebelum meluncurkan aplikasi pada tahun 2015 di Indonesia.

Sejak itu Gojek berkembang menjadi on-demand platform terkemuka di Asia Tenggara, menyediakan akses ke berbagai layanan mulai dari transportasi, pengantaran makanan, logistik, dan banyak lainnya.

Hingga Maret 2021, aplikasi Gojek telah diunduh lebih dari 190 juta kali oleh pengguna di seluruh Asia Tenggara.

Gojek juga bersatu dengan Tokopedia untuk membentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia pada tahun 2021.

Gojek berkomitmen untuk selalu menghadirkan solusi guna memecahkan masalah yang masyarakat hadapi sehari-hari, sekaligus membantu meningkatkan kualitas hidup jutaan masyarakat pengguna aplikasi Gojek di Asia Tenggara, khususnya di sektor informal dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). (Laswiyati Wakid)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *