PTPN I Kewalahan Menjual CPO

  • Bagikan
Penumpukan Tandan Buah Segar ( TBS ) dipabrik PKS Tanjung sementok. beritasore/Edy saputra.
Penumpukan Tandan Buah Segar ( TBS ) dipabrik PKS Tanjung sementok. beritasore/Edy saputra.

LANGSA (Berita): Imbas dilarangnya Ekspor CPO oleh Pemerintah Manejemen Perusahaan PTPN I merasa kewalahan menjual Crude Palm Oil ( CPO ) sementara Hasil produksi Tandan Buah Segar (TBS) PTPN I semakin meningkat.

Dari hasil pantauan Berita, Selasa (10/5/2022) Pabrik pengolahan Kelapa Sawit (PKS) Tanjung Seumantoh, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang milik PTPN I kebanjiran TBS dan terjadi punumpukan CPO lantaran manajemen perusahaan kewalahan menjualnya.

Menurut Manager PKS Sementok, Basri yang dikonfirmasi membenarkan telah terjadi penumpukan TBS dan CPO.

Hingga saat ini TBS yang telah tersedia di loding pabrik sudah mencapai 882 ton. Di tambah per harinya dari hasil produksi kebun-kebun mencapai 650 ton TBS.

Sementar kapasitas pabrik saat ini hanya mampu mengolah 650 ton TBS per hari. Akibat tidak ada penjualan CPO, kata Basri, tempat penampungan CPO di pabrik telah penuh dan terjadi penumpukan, sementara kita hanya memiliki empat tangki penampungan yang mampu bertahan hingga hari Senin ke depan, sebutnya.

Kasubag Humas PTPN I Febriansyah yang dikonfirmasi melalui telphon selulernya hingga berita ini diterbitkan tidak menjawab.

Sementara itu Derektur Komersial (Dirkom) PTPN I, Faisal Ahmad yang dihubunggi awak media melalui telepon WhatsApp Messenger membenarkan manajemen PTPN I kewalahan menjual CPO.

Dan saat ini telah terjadi penumpukan CPO di pabrik, sudah 12 kali kita melakukan tender penjualan namun belum ada hasilnya, tuturnya.

Faisal juga menjelaskan, sulitnya PTPN I menjual CPO lantaran kebijakan pemerintah yang melarang ekspor CPO. Kalau kita jual kepada usaha miyak curah lokal kapasitasnya hanya sedikit, artinya tetap saja CPO kita terjadi penumpukan karna tidak habis terjual.

Jika kondisi ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan menganggu cash flow perusahaan yang berdampak terhadap keuangan perusahaan.

Ia berharap, kondisi ini segera berlalu dan semoga tidak terjadi gesekan antara masyarakat dan perusahaan karna PTPN I juga sedang tidak membeli TBS pihak ke tiga. (epa)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *