Wagubsu Perjuangkan Petani Madina

  • Bagikan
Wagubsu Musa Rajekshah dicegat usai konsolidasi dengan DPD Partai Golkar Madina di kantor Golkar di Pidolidolok, Panyabungan. beritasore/Irham Hagabean Nasution

PANYABUNGAN (Berita): Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah (Ijeck) membantu memperjuangkan penderitaan petani Siabu dan petani Panyabungan sekitarnya, Kab. Mandailing Natal.

Petani Siabu dan petani Panyabungan menderita karena areal pertanian kekurangan air.

Tentu saja, aktivitas bertani terganggu dan petani menderita, yang umumnya matapencariannya petani.

Saluran irigasi Batangangkola di Desa Aekbadakjae, Kec. Sayurmatinggi Kab.Tapanuli Selatan jebol menghambat aktivitas petani di Kec Siabu.

Sedangkan sipon kanan irigasi Batanggadis di Madina amblas membawa imbas mengganggu aktivitas petani Panyabungan sekitarnya.

“Iya, itu kewenangan pusat. Gubsu harus lebih intens. Saya sebagai Wagubsu akan mengecek seperti apa suratnya.

Kalau anggaran untuk itu, kita tidak ada. Itu gewe-nya pusat,” ujar Wagubsu Musa Rajekshah dicegat usai konsolidasi dengan DPD Partai Golkar Mandailing Natal di kantor Golkar di Kel Pidolidolok, Panyabungan, Kamis (23/2).

Kata Ijeck, dia sebagai Wagubsu akan mendorong untuk secepatnya diperbaiki ke pemerintah pusat, akan dicek dulu seperti apa suratnya.

“Sudah berbulan-bulan di:l wilayah Kec Siabu, areal pertanian kekurangan air,” ujar Nur Saidah, petani Sihepeng II, Kec. Siabu.

Dijelaskannya, irigasi Batangangkola dibangun awalnya untuk mengairi sebagian areal persawahan di Kec. Siabu, tapi rusak sekira 20 meter.

“Mulai dari Bupati, DPRD Madina, DPRD Sumut, Gubsu/Wagubsu dan Kepala BWS Sumatra II, belum ada yang bisa mencari solusi,” ujar Suryadi, petani di wilayah Kec. Siabu.

Saluran irigasi Batangangkola di Desa Aekbadakjae, Kec. Sayurmatinggi Kab.Tapanuli Selatan jebol, menghambat aktivitas petani di Kec Siabu, Kab. Madina.beritasore/ist

Petani berusia 57 tahun ini mengungkapkan, mungkin sebaiknya petani di Kec.Siabu dan Kec.Panyabungan menyurati langsung Menteri PUPR dan bila perlu disurati Presiden Republik Indonesia, biar cepat diperbaiki.

“Kalau seperti ini lambannya BWS Sumatra II, sebaiknya petani, kelompok tani, Bupati dan DPRD Madina, minta air pengairan sawah ke Menteri PUPR saja biar cepat,” ujarnya. (irh)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *