Muzakarah MUI Binjai Diawali Permasalahan Penetapan Ramadhan

  • Bagikan
Teks foto: Penyerahan bantuan waqaf Al Quran dari Keluarga H.Mhd.Tohir Nst kepada Kenaziran masjid Al Fatih Asri Dalimunthe disaksikan Wali Kota dan ketua MUI Binjai. (Berita sore/Riswan Rika)
Teks foto: Penyerahan bantuan waqaf Al Quran dari Keluarga H.Mhd.Tohir Nst kepada Kenaziran masjid Al Fatih Asri Dalimunthe disaksikan Wali Kota dan ketua MUI Binjai. (Berita sore/Riswan Rika)

BINJAI( Berita) : Muzakarah yang diselenggarakan Majlis Ulama Indonesia( MUI) Kota Binjai yang merupakan kalender setiap tahun setiap ramadhan . Tahun ini diawali permasalahan penetapan ramadhan,yang dibahas dua narasumber yang berbeda organisasi, tetapi bisa menjadi anutan bagi umat. Muzakarah ramadhan diselenggarakan, Minggu( 17/3) di halaman kantor MUI Jalan Olahraga Binjai.
Muzakarah ramadhan dibuka Ketua MUI Prof. DR.HM.Jamil,MA dan dihadiri Wali Kota Binjai Drs.H.Amir Hamzah ,MAP, pimpinan organisasi islam, pimpinan OPD, pimpinan pesantren kepala sekolah dasar, SMP,SMA, MIN, MA ,MTs negeri dan swasta serta para ustad dan ulama di kota Binjai bahkan ada luar Binjai.
Wali Kota Binjai Drs.H.Amir Hamzah yang tetap mengikuti muzakarah berharap kepala dinas, kabag maupun para guru dan masyarakat mengambil hikmah .” Banyak hal yang selama ini kita belum mengerti,ternyata bisa memperoleh jawabannya di muzakarah, berarti muzakarah sebagai majlis ilmu yang pantas untuk dihadiri,” tegasnya.
Ketua MUI Binjai Prov. DR.HM Jamil,MA menjelaskan pelaksanaan muzakarah yang dikelola komisi Fatwa yang dipimpin ustad H. Zulkarnain Asry, ternyata manfaatnya sangat banyak.Menurut Prov. Jamil,Muzakarah MUI, juga bisa berdialog, namun ada keterbatasan dan jika hal yang belum dituntaskan bisa saja dibahas pada muzakarah bulan MUI Kota Binjai, sehingga majlis ilmu yang diselenggarakan benar-benar bermanfaat bagi umat.
Muzakarah perdana dengan judul penetapan awal ramadhan- syawal dan permasalahannya, dibahas dua nara sumber yaitu Dr.H. Arso SH,M.Ag wakil ketua umum MUI Prov. Sumut dan Ketua Lembaga Hisab dan Rukyat Al Jamiatul Wasliyah.Kemudian dihadirkan unsur Muhammadiyah yaitu Dr.H.Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar,MA merupakan dosen ilmu Falaq di UMSU dan sudah mengkaji masalah falaq cukup banyak guna dijadikan dasar dan memperoleh kepastian keilmuan yang sesuai dengan ajaran agama.
Dua nara sumber masing-masing mengakui adanya perbedaan penetapan ramadhan dan syawal. Disebabkan perbedaan memahami dalik. Kemudian metode dan ketiga perbedaan kreteria dan keempat perbedaan implementasi( lokal/global). Perbedaan itu diakibatkan kreteria . Walau dasarnya sama. Kemudian berbagai faktor yang terjadi, namun perbedaan itu tidak ada masalah.
Menurut H. Arso ada beberapa faktor up[aya penyatuan sehingga tidak menimbulkan perbedaan, tetapi hal itu masih sulit, disebabkan masih ada penyebab perbedaan yang sulit disebabkan keyakinan .
Masalah perbedaan itu oleh Muhammadiyah punya dasar khusus dan pemerintah juga mempunyai ketentuan . Oleh sebab itu Muhammadiyah sudah memutuskan penggunaan kalender Hijrah Global Tunggal( KHGT).
Pada pelaksanaan muzakarah ramadhan MUI Binjai juga diserahkan bantuan al quran dari Keluarga H.Mhd.Tohir Nst kepada Sekertaris BKM Al Fatih Asri Dalimunthe disaksikan Wali Kota Binjai dan ketua MUI Binjai.( RR).

 

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *