Jika Si Jago Merah Ngamuk Di Madina

  • Bagikan
Teks foto Berita/Irham Hagabean Nasution Musibah kebakaran di Banjar Sehat, Panyabungan II, Kec. Panyabungan, Kab. Madina mengakibatkan tiga rumah ludes terbakar, terindikasi akibat korsleting arus pendek.
Teks foto Berita/Irham Hagabean Nasution Musibah kebakaran di Banjar Sehat, Panyabungan II, Kec. Panyabungan, Kab. Madina mengakibatkan tiga rumah ludes terbakar, terindikasi akibat korsleting arus pendek.

 

SORE itu, seperti sore kemarin, Kota Panyabungan cerah. Angin semilir berembus perlahan. Yang agak lain, sore itu — bahkan sejak siang tadi — udara menyengat seperti membakar bumi, Rabu (14/6).

Tiba-tiba, warga berhamburan di sudut Banjar Sehat, Panyabungan II, Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal. Dari dalam rumah, suara teriakan terdengar histeris sambil berlari, “kebakaran, kebakaran…!”

Warga berupaya memadamkan api, dengan alat seadanya. Mereka berlarian membawa ember berisi air, kemudian disiramkan ke kobaran api. Si jago merah sedang mengamuk. Tiga rumah menjadi puing. Inna lillah wa inna ilaihi roji’un.

Usut punya usut, peristiwa kebakaran di Banjar Sehat, terindikasi akibat korsleting arus pendek. “Sekarang, memang masih dalam pengusutan, tapi terindikasi korsleting arus pendek,” ujar Plt Kasatpol PP dan Damkar Madina Yuri Andri, SSTP melalui Kabid Pemadaman Kebakaran Martua Efendi Matondang, SSos, kemarin.

Bahkan, menurut data, peristiwa kebaran di Madina periode 1 Januari sampai 10 Mei 2023, justru sangat mengagetkan sekaligus memprihatinkan.

Lihat saja, peristiwa menyedihkan mengakibatkan lebih 20 rumah terbakar, satu mobil, dua kereta (sepedamotor – red) dan dua ruang madrasah diamuk si jago merah di Kab. Mandailing Natal.

Martua mengungkapkan, 16 peristiwa kebakaran ini, sebagian dalam penyelidikan polisi. Yang terdeteksi, semua akibat korsleting listrik dan satu peristiwa akibat membakar sampah. Na’udzubillah.

“Berdasarkan arahan Bapak Bupati dan Ibu Wakil Bupati, masyarakat memang harus lebih mawas diri,” ujar Martua Efendi Matondang.

Diingatkan, seluruh masyarakat agar memperhatikan ketika memasak atau menanak nasi, jangan ditinggalkan karena dapat memicu korsleting listrik.

Kemudian, kata Martua, ketika membakar sampah jangan sembarangan, “jika dibakar pun, tetaplah dijaga.” Untuk memakai listrik, harus senantiasa diperhatikan, jangan lupa mematikan lampu jika meninggalkan rumah.

“Untuk kabel listrik harus diperhatikan, karena rumah warga yang sudah lama tidak pernah diganti atau renovasi karena berdasarkan kekuatan, kabel itu ada masa kadaluarsanya atau masa untuk diganti,” katanya.

Martua mengungkapkan, masih banyak lagi masyarakat kita belum memperhatikan, kabel itu butuh instalasi (pipa). Juga diperlukan edukasi melalui iklan radio, media cetak, media elektronik.

“Menurut kami, berdasarkan koordinasi dengan pihak PLN, terkait kabel listrik yang telah memenuhi standar memiliki umur ekonomi mencapai 25-30 tahun,” kata Martua.

Namun, jika kabel tersebut telah dirangkai dalam suatu instalasi, kata dia, maka di dalam persyaratan PUIL, harus dilakukan pengecekan secara reguler minimal setiap lima tahun sekali.

Irham Hagabean Nasution

 

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *