Irigasi Batang Angkola Rusak, Petani Siabu Mengeluh

  • Bagikan
Saluran irigasi Batang Angkola diminta segera diperbaiki, rusak parah tepatnya di Desa Aek Badak Jae, Kec. Sayur Matinggi, Kab. Tapanuli Selatan. beritasore/ist

MADINA (Berita): Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II diminta segera memperbaiki saluran irigasi Batang Angkola, rusak parah tepatnya di Desa Aek Badak Jae, Kec. Sayur Matinggi, Kab. Tapanuli Selatan.

“Kami meminta BWS Sumatera II segera memperbaiki atau ada alternatif sementara yang bisa mengalirkan air.

Semisal membangun bronjong permanen agar longsor tidak semakin meluas. Saat ini sekitar 40 meter tanggul dek irigasi rusak,” ucap Ketua Karang Taruna Ringgo Siregar, Senin (20/02)

Alternatif sementara (pembuatan bronjong)  karena ada longsoran di sepanjang tanggul irigasi yang ada di Desa Aek Badak Jae, kata dia, sangat diperlukan mengingat aliran irigasi itu sangat dibutuhkan warga kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal.

“Kita sudah kordinasi dengan bapak Bahwandi  Kepala Desa Sihepeng II Kecamatan Siabu, beliau mengatakan jebolnya tanggul irigasi tersebut sudah sebulan lamanya namun belum ada perbaikan hanya inisiatif gotong royong bersama petugas irigasi setempat dan masyarakat sekitar membuat tanggul dari karung berisi tanah,” tambah Ringgo.

Warga Kec. Siabu, Kab. Mandailing Natal, mengeluh karena saluran irigasi Batang Angkola rusak. Kebutuhan air untuk bertani sangat urgen. beritasore/ist

“Itu sebabnya, BWS jangan hanya menunggu laporan sungai bermasalah. Tetapi harus mengecek satu per satu mana saja wilayah yang rentan longsor,” terang dia.

Saluran irigasi Batang Angkola ini sangat banyak pemanfaatan untuk lahan pertanian masyarakat Siabu, diperkirakan pengguna air dari saluran irigasi ini sekitar 4000 HA hamparan sawah di Kecamatan Siabu.

“Banyaknya warga di kecamatan Siabu berprofesi petani sangat pantas pihak BWS segera turun tangan untuk memperbaiki tanggul rusak.

Kebutuhan air untuk bertani sangat urgen agar petani bisa mengelola lahan masing-masing mengingat banyak warga kecamatan Siabu berpenghasilan dari bertani,” tambah Ringgo

Tanggul yang jebol dan longsor sulit diperbaiki dengan bersifat  sementara bila dibuat tanggul karung berisi tanah, sebab lantai irigasi sudah berlubang.

“Kita meminta Pemerintah setempat turun tangan ke lokasi Jebolnya tanggul irigasi Batang Angkola dan mencari solusi serta melaporkan pada BWS II Sumatera Utara.

Kita juga meminta Dinas Pertanian ikut memberikan solusi (gerak cepat) kepada petani di Kecamatan Siabu dikarenakan debit air sangat dibutuhkan untuk bertani,” lanjut Ringgo

Kades Sihepeng II mengatakan kepada Karang Taruna Siabu sudah menyampaikan hal ini kepada Polres Madina melalui kantibmas Polsek Siabu  pada kegiatan Jumat Curhat ( Kegiatan Polres Madina) yang dilaksanakan di Desa Sihepeng.

“Semoga juga dari curhatan pada hari Jum’at itu ada laporan dan tindakan Babinkamtibmas menyampaikan kepada pemerintah daerah dan BWS II Sumatera Utara,” harap Ringgo. (irh)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *