Dinas Pertanian Tapsel Dorong Petani Budidayakan Bawang Merah Batu Ijo

  • Bagikan
Ketua Kelompok Tani Cempaka Desa Sori Manaon, Ellyani Harahap, saat menunjukkan pembudidayaan bawang merah varietes Batu Ijo di Sipirok, Senin (13/2). beritasore/Ist

TAPSEL (Berita): Dinas Pertanian Kab.Tapanuli Selatan mendorong para petani di Tapsel agar membudidayakan bawang merah varietes Batu Ijo.

Kadis Pertanian Tapsel, melalui Kabid Hortikultura, Sarietta Pasaribu menjelaskan, Bawang merah batu ijo ini mempunyai kualitas secara produksi.

Karakteristik umbinya berwarna merah keunguan, ukuran siung-nya rata rata 0,5 – 1,5 cm.

Daunnya silindris kehijauan dan saat di panen daunnya kekuningan, sehat dan tidak terserang hama penyakit.

Untuk pasaran sebagai konsumsi katanya, bawang merah varietas Batu Ijo sangat cocok dengan tekstur umbi keras yang menunjukkan kadar air untuk penyimpanan dua bulan akan tahan untuk dikonsumsi, tidak bopong atau berlubang.

“Selain itu kegiatan budi daya bawang merah ini dalam rangka mendorong kesejahteraan masyarakat petani Tapsel sesuai visi misi Bupati Tapsel Dolly Pasaribu,” ungkapnya.

Petani di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, membudidayakan bawang merah varietas Batu Ijo karena dinilai lebih menjanjikan baik dari sisi waktu maupun ekonomi,” tandasnya.

Sementara, Ketua Kelompok Tani Cempaka Desa Sori Manaon, Ellyani Harahap, Senin (13/2) menjelaskan, hasil dari satu hektare lahan bisa mencapai 14 ton bawang merah basah atau setara 10,7 ton kering jemur.

Ia sendiri membudidayakan bawang merah di atas lahan 0,5 ha. Dibanding padi sawah dengan luas yang sama ternyata budidaya bawang merah batu ijo lebih menjanjikan baik dari waktu maupun segi ekonomi.

Untuk analisa usaha tani-nya dengan luas 0,5 ha padi cuma menghasilkan 2-3 ton gabah atau setara dengan 10-12 juta dengan waktu sekali tanam sekitar 5 bulan terhitung dari pengolahan lahan.

“Sedang bawang merah dengan luas lahan yang sama (0,5 ha) akan menghasilkan 7 – 9 ton. Bawang merah kering dapat disimpan dalam waktu lama sekitar dua bulan,” paparnya.(Rong)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *