DAK Rp 28,6 M Untuk Madina

  • Bagikan
Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution.beritasore/Ist

PANYABUNGAN (Berita): Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mandailing Natal 2024 kembali dapat sokongan anggaran senilai Rp 28,6 miliar sumber dana alokasi khusus (DAK ) 2024.

“Dana ini untuk kegiatan sanitasi dan air bersih. Ini, oleh-oleh untuk masyarakat Madina.

Kadis PUPR Madina Elpi Yanti Harahap, ST mengikuti sinkronisasi dan harmonisasi DAK air minum dan sanitasi 2024 di Bogor 24-25 Agustus 2023 dihadiri kabupaten/kota se-Indonesia.beritasore/Ist

Semoga bermanfaat,” ujar Bupati Mandailing Natal HM Jafar Sukhairi Nasution kepada waspada.id dan beritasore.co.id, Jumat (24/8).

Setelah mendafat informasi dari Kepala Dinas PUPR Madina Elpi Yanti Harahap, ST, bupati mengatakan, dana itu diperoleh setelah acara sinkronisasi dan harmonisasi DAK air minum dan sanitasi 2024 di Bogor 24-25 Agustus dihadiri kabupaten/kota se-Indonesia.

Dijelaskan, Rp 28,6 miliar itu merupakan finalisasi anggaran yang di-aprove untuk tahun 2024 bagi Kab. Mandailing Natal. “Untuk proyek air minum mendapatkan tujuh kegiatan dan sanitasi 23 desa” kata Elpi.

Selain itu, jelas Elpi, untuk pembangunan jalan, ada empat ruas jalan usulan Dinas PUPR Madina yang sudah masuk pengusulan anggaran APBN 2024 yakni jalan Desa Aekgodang- Hutabargot, kemudian jalan Maga-Tanobato, jalan Padangkemuning-Barbaran dan jalan Panggautan-Sikarakara 1.

Selain usulan Dinas PUPR Madina, jelas Kadis PUPR, ada lima ruas jalan usulan DPR RI yakni jalan Simpang Siobon-Aekmata, Jalan Laru Panjaringan, kemudian jalan Simpang Pagur-Bandarlancat, serta jalan Sabadolok-Raorao Dolok dan jalan Bukitmas menuhu Desa Kubangantompek.

Dari sembilan ruas jalan diusulkan pengalokasian anggarannya 2024, Elpi tidak merinci berapa besarannya, namun dia berhadap semua usulan itu mendapat alokasi anggaran memadai.

Bupati Mandailing Natal HM Jafar Sukhairi Nasution dikonfirmasi mengaku telah mendapat kabar dari Kadis PUPR Madina terkait anggaran DAK 28,6 miliar.

“Itu kabar baik dan luar bias. Karena, jelas, APBD Madina tidak akan sanggup mengalokasikan anggaran untuk pembangunan seluruh Kabupaten Madina jika atidak ditopang dana APBN” kata Sukhairi.

Bupati menjelaskan, perolehan anggaran untuk sanitasi di 23 desa di Madina berkaitan dengan target penurunan angka stunting.

“Tahun ini, penurunan stunting sudah mencapai 24 persen. Untuk 2024, target turun ke 4 persen” kata Sukhairi.

Hasil penelitian telah dilakukan, jelasnya, diketahui balita mendapat akses sanitasi layak.

Kemudian, ada tujuh lokasi proyek air bersih juga didapat, tentu proyek ini satu paket dengan target penurunan stunting.

Selain proyek air bersih dan sanitasi, Madina juga dapat prioritas proyek jalan, tentunya usulan pembangunan dan pembukaan jalan ini berkaitan dengan pembukaan akses desa terisolir di Madina.

Dikatakan, masih banyak desa terisolir di Madina yang menjadi perhatian khusus sehingga melalui Dinas PUPR Madina terus berupaya menggedor anggaran APBN untuk pembukaan jalan dan peningkatan jalan.

Tahun 2024 ini, kata bupati, ada sembilan ruas jalan sudah masuk prioritas, meski belum bisa digambarkan berapa alokasi anggarannya, namun untuk anggaran jalan seauai laporan Kadis PUPR Madina, sudah menjadi prioritas anggaran di DAK 2024.

Untuk Impres tahap II, jelas Bupati Madina, empat ruas jalan yakni jalan Padang Silojongan Ranto Panjang, jalan Bintungan Bejangkar-Simpang Sikapas dan jalan Bukitmas-Kubangan Tompek serta lanjutan pembangunan jalan Tabuyung-Manuncang.

Bupati berharap, dengan alokasi anggaran ini, desa terisolir bisa dibuka, sehingga perekononian warga membaik, karena jelas target pemerintahan saat ini membuka akses desa terisolir di Madina. (irh)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *