Bupati Tapsel Jadi Narasumber Acara Perspektif Baru 

  • Bagikan
Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt, MM, saat menjadi narasumber dalam acara perspektif baru yang dilaksakan secara zoom meeting di Ruangan Rapat Bupati Tapsel, Lantai II, Jumat (12/11). beritasore/Birong RT
Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt, MM, saat menjadi narasumber dalam acara perspektif baru yang dilaksakan secara zoom meeting di Ruangan Rapat Bupati Tapsel, Lantai II, Jumat (12/11). beritasore/Birong RT

TAPSEL (Berita) : Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt, MM, menjadi narasumber dalam acara perspektif baru yang disiarkan lebih 400 jaringan media Perspektif Wimar TV, baik televisi, media digital ke seluruh Indonesia yang berlangsung secara zoom meeting di Ruangan Rapat Bupati Tapsel, Lantai II, Jumat Kemarin.

Diskusi dilakukan seputar bagaimana dalam membangun namun tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

Bupati menjelaskan bagaimana saat Pilkada dia mengusung visi misi, Tapsel yang maju dengan basis sumber daya manusia pembangun yang sehat, cerdas dan sejahtera dengan pemanfaatan sumber daya alam yang produktif dan lestari.

Bupati juga menjelaskan bagaimana kondisi alam di Tapsel yang sangat bervariasi. Mulai dari 0 hingga 2000 meter di atas permukaan laut.

Dalam membangun dan memanfaatkan sumber daya alam, seluruh pemangku kepentingan harus memperhatikan pembangunan rendah karbon.

Adapun bentuk pembangunan yakni, pembangunan kawasan lahan gambut. Beberapa bulan lalu, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Yayasan Lahan Basah dari Wetlands Internasional, sehingga pemanfaat lahan itu bisa terkonsentrasi.

“Tentu kekuatan Pemkab Tapsel perlu bersama-sama para pemangku kepentingan dalam pembangunan yang ramah lingkungan.

Dengan adanya kerja sama berbagai pihak, Tapsel akan bisa mewujudkan apa yang menjadi harapan masyarakat. Dilaporkan bahwa kondisi lahan gambut yang ada di Tapsel baik,” katanya.

Bupati juga mengatakan, bagaimana potensi Tapsel dalam energi terbarukan, Tapsel yang kawasannya meliputi ekosistem Batangtoru yang merupakan paru-paru dunia.

Saat ini proyek strategis nasional di Tapsel ada PLTA Simarboru (Sipirok, Marancar, Batangtoru) dengan kapasitas 510 Megawatt.

“Dalam pembangunan PLTA masyarakat di untungkan, seperti pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat lokal.

Sesuai kesepakatan yang sudah kami setujui 70% menggunakan sumber daya lokal, PLTA juga berkomitmen menjaga kelestarian alam, dengan menanam kembali lahan yang sudah dibuka, dan menjaga tangkapan air,” jelasnya.

Bupati juga mengungkapkan ada 16 unit PLTMH sehingga masyarakat juga kami himbau agar terus menjaga kelestarian dari area PLTMH, sehingga pembangkit listrik akan terus terjaga dan memberi manfaat pada masyarakat dengan terus merasakan aliran listrik.

Karena di daerah Tapsel sendiri masih ada beberapa daerah yang sulit di jangkau oleh PLN.

Bupati juga menjelaskan upaya dari Pemkab dalam menjaga kelestarian baik dari satwa ataupun tumbuhan.

Kita sendiri selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara serta banyak menerima teman-teman aktivis dan penggiat lingkungan yang berniat membangun Tapanuli Selatan.

Yang banyak memberikan edukasi serta pemberian bibit tanaman kepada masyarakat. Contohnya Yayasan Ekosistem Lestari yang sudah memberikan penyuluhan dan membagi bibit tanaman kepada masyarakat.

Sementara Hayat Mansur co host pada acara Perspektif Baru dalam sesi wawancara dengan Bupati Tapsel tersebut mengangkat tema “Pembangunan Berkelanjutan Di Tapanuli Selatan”.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Dunia begitu juga Indonesia sudah berkomitmen, untuk melakukan pembangunan berkelanjutan diantaranya untuk mengurangi emisi karbon.

“Dengan demikian kami memilih Tapsel pada kegiatan ini, karena di Tapsel sendiri senang giat melakukan pembangunan berkelanjutan.

Melalui lahan gambut serta energi terbarukan, melalui air atau panas bumi, serta mampu menjaga kelestarian lingkungan sehingga Tapsel mendapatkan Kalpataru di akhir tahun 2020 yang di berikan Kementerian Kehutanan dengan kategori Penyelamatan Lingkungan,” terangnya.

Hayat Mansur juga mengatakan kunci utama pembangunan rendah karbon di Indonesia ialah di mulai dari daerah.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan sosial, melalui pembangunan rendah emisi dan meminimalkan eksploitasi sumber daya alam.

Hayat Mansur juga mengatakan bahwa acara perspektif baru sendiri sudah berjalan 20 tahun, ini bisa bertahan sampai kepelosok Indonesia, berkat kerja sama dengan berbagai mitra radio, seperti Kantor Berita Radio (KBR).

Turut hadir Kadis PUPR, Kadis PMPTSP, Kadis Lingkungan Hidup, Ka. Bappeda, Kabag Humas dan Protokol. (Rong)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *