Bupati Tapsel Imbau Masyarakat Waspadai Ancaman Dampak Buruk Teknologi Informasi

  • Bagikan
Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt, MM, pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H DP MUI Tapsel bersama kader Remaja Masjid MUI di Balerong Poken, Desa Huraba, Kecamatan Angkola Timur, Jumat (5/11) malam. beritasore/Birong RT
Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt, MM, pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H DP MUI Tapsel bersama kader Remaja Masjid MUI di Balerong Poken, Desa Huraba, Kecamatan Angkola Timur, Jumat (5/11) malam. beritasore/Birong RT

TAPSEL (Berita) : Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt, MM, mengimbau masyarakat supaya mewaspadai ancaman dampak buruk Teknologi Informasi.

Sebab, menurutnya tantangan ke depan bagi anak muda (generasi penerus) di zaman teknologi dan informasi saat ini, sangat besar sebab,  kebanyakan anak-anak muda saat ini masih disibukkan dengan gadget (gawai), untuk menghabiskan waktu.

“Dunia gawai itu seperti pisau bermata dua. Bisa bermakna positif; menambah jejaring, menambah teman, menambah koneksi, peluang bisnis.

Sisi negatifnya, ketika hiburan yang begitu kompleks sehingga membuat semakin terlena, waktu habis, uang habis, gara-gara hiburan di dunia teknologi informasi,” ujar Bupati disela Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H DP MUI Tapsel bersama kader Remaja Masjid MUI di Balerong Poken, Desa Huraba, Kecamatan Angkola Timur, Jumat (5/11) malam.

Bahkan terburuk lagi, Bupati menyoroti adanya adanya iklan-iklan yang terkadang muncul saat sedang bermain gawai, yang isi iklannya sangat jauh dari budaya orang Indonesia khususnya umat Muslim karena cenderung menampilkan video atau foto tak pantas.

Iklan-iklan dewasa itu, tak bisa tersaring lagi karena menyasar setiap pengguna gawai termasuk anak muda.

“Jika kita sebagai orangtua tak memperhatikan adik-adik kami remaja bahkan anak-anak, itu sangat menghancurkan pemikiran kita, tingkah laku kita, bahkan ke depan masa depan anak-anak kita,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Bupati mengimbau kepada anak muda khususnya kader Remaja Masjid MUI agar berkonsultasi dengan guru atau tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan tentang bagaimana membentengi diri terhadap hal ini, karena tantangan informasi yang kian berkembang.

Sebab, saat ini, anak-anak balita bahkan sudah jauh lebih mengerti bagaimana menggunakan gawai,”(Misalnya) pengajian, membahas pelajaran sekolah, yang dimotori adik-adik kami di kader Remaja Masjid MUI, mudah-mudahan ini bisa lebih terjaga dan bermanfaat” imbuhnya. (Rong)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *