BI Panen Bersama Demplot Padi Di Sergai

  • Bagikan
Sekda Provsu Arief Sudarto Trinugroho, Kepala Perwakilan BI Sumut Doddy Zulverdi, Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Ibrahim, Bupati Sergai Darma Wijaya, Kepala Perum Bulog Sumut Arif Mandu dan pejabat terkait lainnya panen bersama padi Demplot Klaster Harapan di Desa Pematang Pelintahan, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai Jumat (10/2).beritasore/laswie wakid

SERGAI (Berita): Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara panen bersama Demostration Plot (Demplot) padi dari Klaster Padi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Harapan di Desa Pematang Pelintahan, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai.

Panen padi Demplot itu berlangsung Jumat (10/2) di persawahan petani yang tergabung dalam Gapoktan Harapan, Sergai.

Panen bersama itu dilakukan Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara Doddy Zulverdi, Sekda Provsu Arief Sudarto Trinugroho, Bupati Sergai Darma Wijaya, Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Ibrahim.

Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut Lusyantini, Kepala Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) Sumut Khadijah EL Ramija, Kepala Bulog Kanwil Sumatera Utara Arif Mandu, Dirut PT Dhirga Surya Sumut Isfam F Fachruddin Ketua Gapoktan Harapan Jumain.

Doddy mengatakan dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), KPwBI Provnsi Sumut bekerja sama dengan Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) dan para petani pakar melaksanakan Demostration Plot (Demplot) budidaya Good Agriculture Practices padi pada klaster binaan Gapoktan Harapan, Kabupaten Serdang Bedagai.

“Klaster tersebut akan memasuki musim panen mulai minggu II Februari 2023. Saat ini melakukan panen bersama,” ungkap Doddy.

Doddy menyebut tugas BI menjaga stabilitas harga dimana komponen pangan, utamanya padi yang penyebab inflasi.

Dalam pelaksanaan tugas untuk pengendalian inflasi, Bank Indonesia juga turut melakukan
pengembangan UMKM melalui pembentukan Klaster Ketahanan Pangan, baik di bidang tanaman pangan, hortikultura, maupun
peternakan.

“Pendampingan klaster ketahanan pangan kami lakukan mulai dari sisi hulu ke hilir (secara end to end) serta bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” katanya.

Untuk Klaster Padi Harapan di Sergai ini, BI kerjasama dengan BPSIP untuk menciptakan bagaimana produktivitas padi petani di Demplot bisa meningkat dari rata-rata 6 ton per hektar menjadi di atas 10 ton per hektar.

“Nanti hasil dari Demplot bisa diterapkan ke petani lain di Gapoktan Harapan dan petani lainnya. Demplot Harapan Segai bisa menjadi contoh,” terang Doddy.

Demplot budidaya padi dengan Good Agricultural Practices (GAP) di Gapoktan Harapan Sergai itu seluas 5 hektar terdiri dari 4 hektar perlakuan non-organik dan 1 hektar perlakuan organik yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 hingga Februari
2023.

Selain itu, pada klaster ini juga telah menerapkan teknologi pertanian
yaitu digital farming melalui bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).

Penyerahan PSBI kepada Gapoktan Harapan berupa Paket Smart Agriculture dan Precision Farming yaitu alat yang dapat memberikan informasi kondisi atau konsentrasi unsur hara tanah secara realtime yang telah terhubung dengan smartphone petani.

Informasi unsur hara makro ini sangat dibutuhkan oleh petani agar dosis pupuk yang
diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman.

“Selama pelaksanaan program Demplot ini, kami turut melibatkan tenaga ahli dari Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian
(BPSIP) Provinsi Sumatera Utara dan petani pakar sebagai pendamping program mulai dari persiapan lahan hingga panen,” jelas Doddy.

Untuk mengetahui produktivitas Demplot budidaya padi dengan GAP, Bank Indonesia turut mengundang dan mengharapkan dukungan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk membuat estimasi atau pendugaan
produktivitas padi dengan teknik ubinan dengan menggunakan benih unggul yang sesuai dengan rekomendasi BPSIP Sumatera Utara.

Doddy menyebut Program ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) khususnya komoditas
beras yang masih menjadi salah satu penyumbang utama inflasi di Sumatera Utara.

Demplot budidaya dengan Good Agricultural Practices (GAP) merupakan salah satu upaya dari sisi hulu untuk meningkatkan
produktivitas padi yang diharapkan dapat berkontribusi menjaga kestabilan harga beras dari sisi supply.

Selain mengalami peningkatan produktivitas, klaster juga mengalami peningkatan kapasitas pemanfaatan teknologi digital melalui Paket Smart Agriculture dan Precision Farming, dan optimalisasi penggunaan pupuk organik.

Program pengembangan klaster padi Gapoktan Harapan akan dilakukan secara bertahap dan multiyear (2022-2027).

Tahun 2022 lalu hingga awal tahun 2023 ini merupakan tahun pertama program yang berfokus pada kegiatan budidaya pertanian.

Gapoktan Harapan diharapkan dapat mendorong petani mampu melaksanakan teknologi budidaya padi dan implementasi program digital farming sesuai dengan
praktik budidaya yang baik.

Doddy menambahkan tahun ini merupakan tahun pengembangan program yang akan
dimulai dengan implementasi integrated farming dimana tanaman diintegrasikan dengan ternak.

Petani akan diajarkan mengolah sisa hasil tanaman untuk pakan ternak serta mengolah kotoran ternak sebagai
bahan baku pupuk organik.

Di samping itu, dalam pengembangan program juga akan dilakukan upaya seleksi dan penangkaran benih unggul untuk meningkatkan kemandirian petani dalam penyediaan benih.

Guna melahirkan klaster yang mandiri dan berkelanjutan, fokus program pada pembentukan Lembaga Keuangan Mikro atau Koperasi untuk akses pasar komoditas serta hilirisasi produk dan perluasan akses pasar serta membangun kemitraan dengan industri yang berbasis komoditas.

Doddy berharap, program Demplot menggunakan GAP yang telah berjalan menjadi contoh dan dapat direplikasi di seluruh lahan klaster milik Gapoktan Harapan seluas 450 ha.

Nantinya akan mampu memproduksi di atas 10 ton per hektar untuk satu kali panen (dihitung dari luas lahan dikali dengan hasil ubinan BPS) sebagai
upaya menjaga ketahanan pangan dan kestabilan harga beras dari sisi supply.

Sekda Provsu Arief Sudarto Trinugroho menyambut gembira hasil panen petani ini yang produktivitasnya di atas 6 ton sampai 10 ton untuk beras organik. Arief berharap semua PNS bisa membeli beras organik ini.

Menurut Sekda, pihaknya sudah membuat surat edaran untuk mengkonsumsi beras organik yang disalurkan oleh dua BUMD Provsu yakni Dhirga Surya dan PT Aneka Industri dan Jasa Sumut.

Tanaman padi merupakan tanaman strategis yg hrs ditingkatkan. Namun jlh pddk terus bertambah shg kebutuhan hidup juga bertambah. Sehingga banyak yg mengokupasi lahan pertanian jadi banyak perubahan dari lahan pertanian ke non pertanian.

Arief menambahkan Sumut mampu memenuhi kebutuhan beras. Dalam upaya meningkatkan produksi padi, Provsu bantu bibit, pupuk dan alat-alat pertanian. Sergai miliki lahan untuk potensi pertanian.

“Kami ajak Sergai utk indeks pertanaman padi shg bisa ditanam tiga kali setahun,” kata Arief.

Bupati Sergai Darma Wijaya mengatakan saat ini untuk padi, Sergai nomor 2, kalah luas lahan dengan Deliserdang. Persoalan lainnya di produktivitas yang kurang.

“Kami berharap bagaimana petani kami sukses tak kena banjir. Mudah mudahan klaster ini cocok untuk Sergai,” katanya. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *