Banjir Bandang Palas Tinggalkan Ribuan Kubik Kayu

  • Bagikan
umpukan kayu-kayu yang ditinggalkan banjir bandang menumpuk di sisi kiri dan kanan sungai Sutam, mulai dari kayu-kayu kecil, berdiameter 50 cm hingga kayu dengan diameter satu meter lebih.beritasore/ist
umpukan kayu-kayu yang ditinggalkan banjir bandang menumpuk di sisi kiri dan kanan sungai Sutam, mulai dari kayu-kayu kecil, berdiameter 50 cm hingga kayu dengan diameter satu meter lebih.beritasore/ist

BATANG LUBU SUTAM ( Berita ) : Banjir bandang di wilayah Kecamatan Batang Lubu Sutam kabupaten Padang Lawas (Palas) seminggu yang lalu meninggalkan ribuan kubik kayu selain ratusan rumah rusak.

Informasi yang dihimpun Wartawan di lapangan, Sabtu (8/1), di sepanjang pinggiran sungai Sutam terlihat tumpukan material kayu menggunung, sisa yang ditinggalkan banjir bandang.

Sebelumnya menurut data dan informasi dari pemerintah kecamatan, juga pemerintah kabupaten melalui Kepala BPBD Padang Lawas, Amithadi Nasution, SH, bahwa lokasi paling parah terdampak banjir bandang, yakni Desa Tamiang pasar Tamiang dan Desa Tanjung Barani.

Sedang Desa Tanjung Baru, Muara Malinto, Tandolan, Siadam, Manggis, Pinarik, Siojo, Huta Nopan, Tangga Batu, Paran Dolok dan Desa Aek Sorik Kecamatan Batang Lubu Sutam, tidak begitu parah tetapi hampir semua tergenangi akibat meluapnya sungai Sutam.

Menurut keterangan Mangadang Pasaribu, 87, warga Desa Manggis selama hidupnya belum pernah melihat banjir bandang seperti ini besarnya, sekalipun sungai Sutam mengamuk tidak sampai seperti ini.

Sementara Iwan Lubis, 40, warga Desa Manggis, dengan anak 4 orang juga menyampaikan hal yang sama sambil menceritakan kejadian banjir bandang yang berlangsung begitu cepat, sekitar pukul 21.00 sungai Sutam meluap, tidak lama kemudian membawa material kayu dan tanah, menghancurkan ratusan rumah.

Menurut perkiraan warga di hulu sungai Sutam ada longsoran bukit yang tidak sedikit, sehingga arus sungai membawa material kayu, mulai dari kayu kecil hingga kayu yang besar.

Bahkan tidak sedikit yang memiliki diameter 50 cm hingga berdiameter 100 cm, malah ada yang berdiameter lebih satu meter, dan itu jumlahnya tidak sedikit, diperkirakan mencapai ribuan kubik.

Untuk itu ia berharap agar kayu-kayu gelondongan sisa banjir yang tidak sedikit itu bisa dimanfaatkan masyarakat, terutama untuk perbaikan rumah-rumah warga yang rusak.

Kata Iwan, sejak kejadian, warga belum bisa berusaha, apalagi kebun masyarakat lebih banyak berada di seberang sungai.

Sampai hari ini, masyarakat Kecamatan Batang Lubu Sutam, baik yang berada di bantaran sungai Sutam maupun yang berada di sepanjang aliran sungai Batang Lubu masih terus merasa was-was.

Apalagi ketika malam hari turun hujan, masyarakat kecamatan Batang Lubu Sutam, baik yang berada sepanjang aliran sungai Batang Lubu dan sungai Sutam, katanya. (Wsp)

T

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *