Atika Berharap Gairahkan Ekonomi  Kreatif, Expo Sunyi Dan Stand Kosong

  • Bagikan
Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution membuka Expo Ekonomi Kreatif, sekaligus berharap expo dapat menggairahkan pelaku ekonomi kreatif. Beritasore/ist

PANYABUNGAN (Berita): Wakil Bupati Mandailing Natal Atika Azmi Utammi Nasution membuka Expo Ekonomi Kreatif di taman pekarangan Masjid Agung Nur Ala Nur Panyabungan, Senin (14/8).

Atika berharap, melalui expo dapat menggairahkan pelaku ekonomi kreatif. Namun, kenyataannya,  hari kedua expo, Selasa (15/8), sejumlah pengunjung kaget.

Arena Expo Ekonomi Kreatif terlihat seperti sangat tak bergairah. Pengunjung sepi, sejumlah stand kosong melompong. beritasore/Irham Hagabean Nasution

“Sebenarnya, begitu ada expo di Panyabungan, saya membayangkan sejumlah produk unggulan dari Madina. Terus terang, saya kaget,” ujar Sutrisno, warga Medan Labuhan sedang urusan di Panyabungan.

Dia menjelaskan, sejumlah produk hasil karya kreatif para pengrajin — yang umumnya kaum milenial — bisa di bidang konveksi dari Kampoeng Kaos Madina, ikan kering dari Pantai Barat. “Saya juga tahu, ada kipang, toge, atau alame (dodol) khas Mandailing Natal. Seharusnya, semua itu harus dimotivasi untuk betul-betul bergairah. Tapi, inilah kenyataannya,” ujar Sutrisno.

Tak ayal, Expo Ekonomi Kreatif pada  14-17 Agustus 2023, terlihat  seperti sangat tak bergairah. Pengunjung sepi, sejumlah stand kosong melompong.

“Namanya expo, saya pikir dikemas sangat profesional. Kenyataannya, expo ini seperti tak tahu memberi kontribusi untuk apa. Apakah event ini dipaksakan?” ujar salah seorang pengunjung di Expo Ekonomi Kreatif, Syahren Hasibuan, warga Pidoli, Selasa (15/8).

Syahren, seniman dan jurnalis, menjelaskan, pameran dagang atau expo adalah pameran  diadakan sekaligus mendemonstrasikan produk.

Nah, Syahren membayangkan sekaligus mengharapkan, expo ini benar-benar mampu menggairahkan pelaku ekonomi kreatif di Madina dengan format untuk memberdayakan masyarakat, termasuk kaum milenial.

“Saya pikir, pengrajin di Madina, bahkan dari kaum milenial, mampu menghasilkan produk jempolan yang seharusnya diberdayakan sekaligus diberi motivasi. Kenyataannya, tak ada di Expo Ekonomi Kreatif yang nampak betul-betul bergairah,” ujar Syahren.

Dia mengungkapkan, sudah memutari areal expo, yang teelihat beberapa produk seperti kopi, kerajinan dan malah jual beras 5 kg dibandrol Rp59.000. Ada pula jajanan makanan dan minuman seperti boba.

Menurut Syahren, kalau expo ini dipersiapkan matang sejak jauh-jauh hari, dengan berkolaborasi dengan UMKM Madina seluas-luasnya dan bekerjasama apik dengan pihak swasta, akan membawa kontribusi berarti untuk memberdayakan UMKM.

Sebelumnya, Wakil Bupati Mandailing Natal Atika Azmi Utammi Nasution meresmikan pembukaan Expo Ekonomi Kreatif.

Expo ekonomi kreatif salah satu rangkaian kegiatan diadakan Pemerintah Kabupaten Madina untuk menyemarakkan hari ulang tahun ke-78 RI.

Wakil Bupati Atika Azmi berharap, melalui expo dapat menggairahkan pelaku ekonomi kreatif. Menurutnya, sejauh ini, pelaksanaan expo banyak mendapat ulasan positif bagi masyarakat serta menambah nilai jual dan promosi bagi para pelaku usaha.

“Selain untuk menyemarakkan HUT ke-78 RI, expo ini juga diharapkan bisa memicu perputaran roda ekonomi, serta tumbuhnya produk ekonomi kreatif di Madina.

Kepala Dinas Pariwisata, Salam selaku ketua panitia Exspo Ekonomi Kreatif dalam laporannya menyampaikan, ada 20 stand didirikan dan telah diisi para pelaku usaha dan juga dari OPD.

“Expo ini kita buka 14 Agustus sampai 17 Agustus 2023 dibuka mulai pukul 14:00 sampai pukul 22:00. Meski singkat, namun kita berharap dapat memicu perputaran ekonomi baga pelaku usaha.

Dikatakan, expo ini juga merupakan bagian dari tupoksi Dinas Pariwisata untuk dapat menjembatani dan mengembangkan produk kreatif di Madina. (irh)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *