Prof Ridha Dharmajaya: Teman Bermain Anak Balita Bukan Gadget Tapi Ayah Dan Ibunya

  • Bagikan
Berita Sore/Ist Prof Ridha Dharmajaya, inisiator Gerakan Gadget Sehat
Berita Sore/Ist Prof Ridha Dharmajaya, inisiator Gerakan Gadget Sehat

 

MEDAN (Berita): Prof.Ridha Dharmajaya menegaskan, ayah dan ibu atau keluarga lainnya merupakan tempat bermain bagi anak-anak balita dan bukan bermain dengan handphone/gadget. Pasalnya, penggunaan gadget berlebihan pada anak akan berdampak pada gangguan kesehatan terutama pada saraf kejepit.
“Lebih baik kita mendengar tangis si buah hati hari ini daripada anak – anak kita menangis di masa depan akibat menderita dampak penggunaan gadget yang tidak sehat,” ujar Prof.Ridha Dharmajaya , Inisiator Gerakan Gadget Sehat kepada sejumlah wartawan di Medan, Kamis (15/6) terkait dampak penggunaan gadget pada anak usia dini.
Guru Besar USU ini menambahkan, untuk anak balita misalnya, sebenarnya tidak ada screen time buat mereka. “Ayah, ibu serta keluarga adalah yang seharusnya menjadi teman bermain bagi balita bukan bermain dengan HP. Memberikan HP buat anak balita itu bahaya sekali apalagi jika targetnya agar anak tidak rewel. Selain akan mengurangi keterikatan interaksi dengan seksama juga berbahaya bagi kesehatan. Kita memupuk kebiasaan yang tidak tepat karena balita belum bisa diajarkan bagaimana menggunakan gadget / HP yang tepat,” lanjut Guru Besar Ilmu Beda Saraf USU ini.

Untuk itu ayah, bunda serta keluarga harus jadi teman bermain bagi anak-anak balitanya.
“Jangan jadikan gadget sebagai alat mendiamkan anak. Jika ingin mencari bahan cerita untuk anak, maka ayah dan keluarganya lah yang melakukan langsung bukan malah anak dibiarkan sendirian memainkan gadget,” tegas praktisi kesehatan ini menegaskan.

Menurut Prof Ridha, resiko menahun yang akan ditanggung akibat penggunaan gadget yang tidak sehat itu adalah text next syndrome dan saraf kejepit. Dampak medisnya tidak kecil dan cukup fatal.
“Mari selamatkan anak sejak dini , jadilah orang tua dan keluarga sebagai pendidik anak seutuhnya. Jangan malah menjadikan gadget beralih fungsi laksana orang tua anak-anak kita,” tutup aktifis sosial ini menganjurkan.(att)

 

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *